UPAYA PELESTARIAN KAWASAN TEBING HAWU

Muhammad Adimaja

Hawu merupakan tebing yang berada di balik tebing Citatah 125 yang juga biasa disebut dengan Gunung Kapur Singgalang. Tebing tersebut memiliki sebuah lengkungan alami yang langka dan indah. Lengkungan yang secara keseluruhan merupakan lubang di dinding batu gamping tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar.

Lebarnya sekitar 30 meter dan tinggi sekitar 90 meter dan menggantung di atas dinding setinggi 30 meter dari jalan tambang batu yang ada di bawahnya. Sehingga lengkungan alami yang berada di Gunung Hawu menjadikan bentukan alami yang cukup langka dan salah satu lengkungan yang serupa terdapat di beberapa monumen Nasional di Amerika, seperti Natural Bridge, Virginia dan Arches National Monument di Utah.

Namun sayang aktivitas pertambangan di sekitarnya menimbulkan permasalahan pada pelestarian tebing kars itu. Dampak dari aktivitas tambang dan penggalian ini berpengaruh langsung terharap penurunan keanekaragaman hayati dan satwa serta hilangnya nilai-nilai ekologi, erosi dan sedimentasi, penurunan tingkat kesuburan tanah dan perubahan bentang alam atau lahan.

Bendera merah putih masih berkibar di Tebing Hawu.

Pemanjat berada di stalaktit yang terbentuk di Tebing Hawu.

Data dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat, menyebutkan 40 persen dari 58 ribu hektare hamparan karst di wilayah Jawa Barat saat ini telah rusak akibat aktivitas pertambangan, seperti di Citatah, Cibinong, Gunung Goha Sukabumi dan Gunung Kromong.

Untuk itu beberapa penggiat alam bebas dari berbagai kelompok mencoba melestarikan wilayah tersebut salah satunya adalah bagian Tebing Hawu dan Citatah. Kegiatan yang lakukan beragam dimulai dari sosialisasi kepada penduduk yang melakukan penambangan liar, berkoordinasi ke pemerintah setempat, melakukan berbagai penelitian serta memanfaatkannya sebagai destinasi wisata dan sarana olahraga panjat tebing.

Aktivitas pertambangan batu dan pabrik pengolahannya.

Hamparan tanah sisa-sisa dari penambangan batu liar yang sudah ditinggal penambangnya.

Pemanjat menuruni celah Tebing Hawu.

Pemanjat menuruni celah Tebing Hawu.

Sejumlah alat pemanjatan disiapkan sebelum mulai menuruni celah tebing Hawu.

Seorang pemanjat bermalam di dalam goa.

Pemanjat melakukan pemanjatan untuk meneliti pembentukan stalaktit di Tebing Hawu.

Wisatawan menikmati wahana bermain di kantung tidur atau 'Hammocking' di Tebing Gunung Hawu, Padalarang, Bandung.

Pemanjat berada di stalaktit yang terbentuk di Tebing Hawu.

Pemanjat memandang salah satu jajaran tebing yang menjulang tinggi di kawasan Padalarang.

Foto dan Teks: Muhammad Adimaja

Licencia

Elige la licencia que se adapte a tus necesidades
$ 200
Foto Historia Regular Licencia
Editorial y Online, 1024 px, 1 dominio
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing