MENERJANG GELOMBANG TUKARKAN RUPIAH

"Tujuan kita ini untuk sosialisasi tentang penggunaan rupiah. Kita ingin juga masyarakat bisa cinta dengan rupiah, nggak tekuk-tekuk, nggak dilecek-lecek," katanya. Kornelis Kaha

Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL mengelar Ekspedisi Kas Keliling Pulau Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) ke-48 di sejumlah pulau di wilayah perairan Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur. Ekspedisi itu melewati tujuh pulau yakni pulau Kesui, Pulau Kei Kecil, Pulau Jamdena, Pulau Letti, Pulau Wetar, Pulau Pantar dan Solor.

Dalam Ekspedisi itu, ada sekitar 23 tim diikutsertakan, mulai dari Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, dokter dan perawat serta sejumlah wartawan. Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T, Bonaryadi mengatakan bahwa ada tiga kegiatan utama yang dilakukan yakni penukaran uang disertai sosialisasi, pemberian bantuan serta pengobatan gratis.

Tantangan terberat dalam kegiatan ini adalah ketika harus menyeberang ke ke daratan menggunakan sekoci ketika tak ada pelabuhan atau dermaga yang tak bisa dijadikan tempat bersandarnya kapal.

KRI Sultan Nuku saat sandar di dermaga Lantamal IX/Ambon.

Sejumlah personel TNI AL mempersiapkan tali ketika kapal hendak berlabuh di dermaga pulau Solor, FLores Timur.

Kepala Departemen Pengedalian Uang (DPU) BI Heru Pranoto mengatakan dengan layanan kas keliling ini, masyarakat bisa menukarkan uang lamanya yang telah lusuh, lecek, bahkan robek. Dia menjelaskan bahwa Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru.

Sejumlah staf Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T saat turun dari kapal KRI Sultan Nuku di perairan pulau Alor.

Personel TNI AL dan pegawai BI menurunkan peti berisi uang baru atau layak edar.

Petugas dengan perahu karet menepi di pantai untuk distribusi uang baru.

Pegawai Bank Indonesia (BI) membawa peti berisi uang saat tiba di pesisir pulau Wetar.

Petugas melakukan sosialisasi ciri keaslian rupiah.

Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah.

Warga menghitung uang lusuh tak layak edar untuk ditukarkan dengan uang baru.

Petugas memakai rompi ajakan Cintai Rupiah.

Antrean penukaran uang lusuh tak layak edar di Kota Langgur.

Warga menunjukkan pin ajakan cinta rupiah.

Warga menunjukkan uang baru yang sudah ditukarkan.

"Tujuan kita ini untuk sosialisasi tentang penggunaan rupiah. Kita ingin juga masyarakat bisa cinta dengan rupiah, nggak tekuk-tekuk, nggak dilecek-lecek," katanya. Foto dan Teks: Kornelis Kaha

Editor : Prasetyo Utomo

Licencia

Elige la licencia que se adapte a tus necesidades
$ 200
Foto Historia Regular Licencia
Editorial y Online, 1024 px, 1 dominio
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing