Mereka berkumpul mengerumuni Patane, sebuah kuburan rumah kecil tempat persemayangan mayat suku Toraja di Desa Lembang Lempo Poton, Rinding Allo, Toraja Utara, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Satu-persatu mayat yang telah dikeluarkan dari peti dan bungkusannya, untuk diperlihatkan dan diperkenalkan kepada semua rumpun keluarga.<br />
Mayat kemudian dibersihkan dari kotoran dan didandani dengan pakaian baru layaknya manusia hidup. Keluarga memperlakukan mayat itu layaknya orang hidup dan seolah masih berada di tengah-tengah mereka, tak lupa mereka berfoto bersama, memeluknya atau hanya sekadar menyentuhnya. Mayat lalu dibungkus kembali dimasukkan ke dalam peti untuk kembali dimasukkan ke Patane.<br />
Itulah Tradisi Ma’Nene, yang merupakan lanjutan dari upacara Rambu Solo, upacara kematian untuk menguburkan dan menyimpan mayat dalam Patane dan mengawetkannya dengan menyuntikkan bahan-bahan tradisional. <br />
PARA LELUHUR - Sejumlah mayat leluhur suku Toraja di depan Patane
PAKAIAN BARU - Sejumlah keluarga disamping jenazah alamarhum Piter Sampe Sambara' (kiri) dengan pakaian barunya
Ritual Ma’Nene’ juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan, dan bahkan menjadi aturan adat yang tak tertulis. Ketika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma`nene, jika belum status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah. <br />
Ritual ini juga sebagai bentuk rasa kasih sayang dan cinta bagi keluarga yang masih hidup terhadap keluarga mereka yang sudah meninggal. Ritual yang terbilang langka ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali pada Bulan Agusutus setelah usai panen raya.<br />
<br />
MUMMY - Sejumlah keluarga disamping jenazah alamarhum Piter Sampe Sambara' yang wafat 80 tahun lalu yang nampak berbentuk mummy
DISEMAYAM- Jenazah alamarhum Piter Sampe Sambara' disemayamkan di dalam Patane
NENE' MARTHA BU'TU' - Seorang keluarga mengangkat jenazah almarhum Nene' Martha Bu'tu' yang meninggal 40 tahun lalu
LELUHUR - Sejumlah masyarakat suku Toraja membuka pembungkus mayat leluhurnya
MUMMY - Jenazah alamarhum Piter Sampe Sambara' yang wafat 80 tahun lalu dikeluarkan dari dalam peti
Foto dan Teks: Sahrul Manda Tikupadang