DALAM PANDEMI LATIHAN DIGELAR UNTUK MENJAGA NKRI

Muhammad Adimaja

Kabar adanya pendudukan wilayah pantai telah terdeteksi, khususnya oleh TNI AL sebagai penguasa laut dan pantai. Skenario perebutan wilayah itu pun segera disusun, serta menyiapkan operasi pendaratan amfibi.

Sebelum mendaratkan prajurit marinir, manuver awal pertempuran laut, mengerahkan pesawat Bonanza G-36 dibantu Helicopter AS565 Panther menggempur pertahanan musuh sehingga membuka ruang gerak KRI mendekati pulau yang menjadi target perebutan.

Dalam senyap malam, infiltrasi pasukan khusus melalui udara dan bawah air dilaksanakan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) bergerak, menuju bibir pantai untuk menguasai situasi sebelum didaratkannya pasukan di pantai tersebut.

Prajurit Kopaska melakukan defile saat melakukan embarkasi menuju Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.

KRI Kapitan Patimura (371) bersiap menuju ke sasaran.

Saat pantai dinyatakan aman maka perintah pendaratan pun dimaklumatkan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I sebagai Panglima Komando Tugas Amfibi Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono dari KRI Semarang.

"Para prajurit petarung samudra yang saya banggakan, musuh sudah menguasai sebagian wilayah kita. Ibu pertiwi memanggil, kita rebut dan tegakkan kembali kedaulatan NKRI. Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, saya perintahkan: daratkan pasukan pendarat!.

Setelah itu puluhan kendaraan amfibi tank BT-3F dan LVT7 berisi prajurit pendarat keluar dari lambung KRI, menderu dengan asap putihnya menuju pantai.

Prajurit TNI Angkatan Laut menyusun formasi saat melakukan latihan tempur anti udara di KRI Semarang.

Prajurit TNI Angkatan Laut melakukan latihan tempur anti udara di KRI Semarang.

Akhirnya musuh yang mencoba menguasai wialyah NKRI berhasil ditaklukan dan korps pasukan pendarat kembali menancapkan bendera Merah Putih sebagai simbol penguasaan.

Latihan digelar di Pantai Tanjung Todak, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, melibatkan sekitar 2 ribu personel TNI AL, 24 KRI, 10 pesawat udara, dan 18 kendaraan tempur, serta persenjataan artileri itu untuk meningkatkan keterampilan prajurit, baik perorangan maupun kelompok yang selalu siap ditugaskan dimana pun.

Pantai Tanjung Todak menjadi tempat latihan pendaratan karena selain memiliki karakteristik yang serupa dengan pantai di seluruh Indonesia, serta secara geografis berdekatan dengan perbatasan negara lain.

Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) TNI AL bersiap melakukan operasi jelang Pendaratan Pasukan Marinir di KRI Semarang.

Prajurit Satuan Komando Pasukan Katak (Sat Kopaska) TNI AL melakukan operasi penyusupan menggunakan perahu karet di Perairan Kepulauan Riau.

Prajurit Korps Marinir keluar dari kendaraan tempur jenis BT 3F saat melakukan pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Prajurit Korps Marinir keluar dari kendaraan tempur jenis LVT-7 saat melakukan pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Prajurit Satuan Penerbal TNI AL memandu pendaratan Helikopter Bell 412 di atas KRI Semarang.

Prajurit Korps Marinir masuk ke dalam KRI Semarang usai melakukan pendaratan di Pantai Todak, Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Prajurit TNI AL membawa senjata FNC atau SS-1 saat melakukan embarkasi menuju Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta.

Foto dan Teks : Muhammad Adimaja

Editor : Saptono

Licence

Choisissez la licence qui correspond à vos besoins
$ 200
Photo Story licence régulière
Éditorial et en ligne, 1024 px, 1 domaine
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing