TRADISI BARIKAN DI KARIMUNJAWA

Yusuf Nugroho

Karimunjawa adalah gugusan kepulauan berjumlah 27 pulau di Laut Jawa, yang termasuk wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dengan pulau Karimunjawa sebagai pulau terbesar. Sejak 2001 Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional sebagai rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut.

Selain memiliki keindahan laut, tradisi budaya masyarakatnya juga menarik untuk disaksikan di antaranya Tradisi Barikan. Barikan berasal dari kata barik yang berarti “selamet’, sehingga barikan itu sendiri berarti “selametan”, sebuah tradisi yang digelar setiap hari Jumat wage pada bulan Sura penanggalan Jawa sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan atas limpahan rejeki selama setahun yang dilalui.

Selametan atau kenduri ditandai dengan kegiatan makan bersama, yang diawali berbagai atraksi dan doa-doa. Masyarakat berdoa dan bersyukur atas rejeki yang didapatkan dari laut serta dari darat yang berupa hasil pertanian seperti padi, jagung dan kacang-kacangan, selain itu juga sebagai pengharapan agar saat musim angin barat tiba warga selalu diberi keselamatan saat berlayar mencari ikan.

Sejumlah warga membawa tumpeng kecil buceng dalam mengawali Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga memainkan alat musik Rebana saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Tradisi Barikan dimulai dengan para ibu membawa Buceng atau Tumpeng kecil yang berisi garam, kacang hijau, telor, dan minyak goreng, dan berkumpul di perempatan jalan desa. Setelah semua berkumpul, tokoh agama memimpin doa. Selanjutnya tumpeng besar diarak keliling desa dan berakhir di Alun-alun. Tumpeng diperebutkan warga dan sebagian dimakan bersama-sama.

Tradisi Barikan juga sebagai wujud toleransi antar warga dan suku yang mendiami pulau itu, seperti suku Madura, Bajo, dan Bugis. Dan tak kalah penting untuk menambah daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Karimunjawa.

Seorang Petinggi atau Kepala Desa memukul gong sebagai tanda dimulai arak-arakan Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga mengarak Gunungan yang berisi hasil laut dan darat saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Seorang wisatawan mancanegara mengabadikan momen arak-arakan Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga mengarak Gunungan yang berisi hasil laut dan darat saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Seorang tokoh agama membuka Tradisi Barikan dengan doa di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga memainkan alat musik Rebana saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga membawa Buceng atau tumpeng yang berisi garam, telur, kacang dan minyak goreng saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Warga membawa Buceng atau tumpeng yang berisi garam, telur, kacang dan minyak goreng saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga makan bersama dari tumpeng yang berisi hasil laut dan darat saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah warga berebut Gunungan yang berisi hasil laut dan darat saat mengikuti Tradisi Barikan di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah.

Foto dan Teks: Yusuf Nugroho

Licence

Choisissez la licence qui correspond à vos besoins
$ 200
Photo Story licence régulière
Éditorial et en ligne, 1024 px, 1 domaine
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing