MELAWAN CANDU DENGAN TINJU

Agvi Firdaus

Berangkat dari upaya untuk menyerukan kampanye Indonesia tanpa stigma bagi orang-orang yang terjangkit virus HIV/ AIDS atau para pecandu narkoba, pada tahun 2014 secara resmi Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) dibuka di bawah naungan Rumah cemara yang didirikan lima mantan konsumen narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) pada 2003 di Kota Bandung.

Awalnya ada 30 orang yang ikut bergabung, di antaranya 10 orang pengguna NAPZA dan orang dengan HIV/ AIDS (ODHA). Sampai sekarang anggota RCBC mencapai 300 orang yang tercatat, namun saat sesi latihan berlangsung hanya puluhan orang yang mengikuti latihan tersebut.

Tinju sendiri menjadi olahraga yang dipilih karena olahraga tersebut beritme tinggi dan mampu mengurangi kekambuhan pengguna narkotik. Selain itu tinju juga mampu membuat tubuh memproduksi endorfin, zat pembuat tubuh merasa senang dan dapat menggantikan hasrat keinginan menggunakan narkoba dengan cara yang positif yaitu olahraga tinju.

Bayangan anggota Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) sebelum berlatih tanding tinju di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah anggota Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) menonton pertandingan tinju di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

RCBC membagi dua kelas latihan, yakni untuk kelas profesional atau atlet dan lifestyle. Kelas lifestyle sendiri beranggotakan dari berbagai latar belakang, mulai dari anak jalanan sampai dosen, dokter, dan seniman. Selain fasilitas sasana tinju seluas 5x5 meter di sana pun tersedia sarung tinju, samsak dan bola hindar sebagai penunjang berlatih.

Tidak hanya latihan rutin, RCBC pun pernah menurunkan beberapa atlet untuk mengikuti kejuaraan tinju tingkat daerah sampai nasional. Kegiatan ini sangat berpengaruh bahkan ada beberapa mantan pengguna narkoba yang sukses terlepas dari jerat narkoba.

Bukan hanya tinju yang mampu melawan rasa kecanduan, bagi para pengguna narkoba latihan bersama orang yang tidak pernah memakai barang tersebut menjadi motivasi dan penyemangat untuk memerangi virus yang dapat menggerogoti daya tahan tubuh mereka.

Jundullah Muhammad Fauzan melatih muridnya di sasana miliknya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Anggota Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) bersiap-siap sebelum berlatih tanding tinju di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

RCBC sendiri menjadi salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi dimana semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk maju, memperoleh layanan HIV dan NAPZA yang bermutu, serta berupaya untuk penanggulangan AIDS dan pengendalian NAPZA.

Anggota Rumah Cemaran Boxing Camp (RCBC) berlatih tanding di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah anggoa Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) melakukan pemanasan di Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah anggota Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) berlatih tinju di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Penghuni Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) berbincang di salah satu ruang di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah alat berlatih sarung tinju, sepatu, tali skipping, dan punch mitt di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Seorang anggota beristirahat di kamar bagi penghuni Rumah Cemara di Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah anggota Rumah Cemara Boxing Camp (RCBC) berlatih tinju di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Sebuah mural dan logo Rumah Cemara terdapat di Rumah Cemara, Bandung, Jawa Barat.

Foto dan Teks: Agvi Firdaus

Licence

Choisissez la licence qui correspond à vos besoins
$ 200
Photo Story licence régulière
Éditorial et en ligne, 1024 px, 1 domaine
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing