MENJAGA RANTAI DISTRIBUSI GAS SUBSIDI

Nova Wahyudi

Kobaran api menyala dari kompor yang menggunakan tabung-tabung gas berwarna hijau di dapur salah satu rumah makan di Palembang, Sumatera Selatan. Siang itu, aktivitas dapur itu harus terhenti dengan hadirnya tim inspeksi mendadak (sidak) penyalahgunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kg.

Tim dari PT Pertamina (persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang melakukan sidak untuk mencari rumah makan yang menyalahgunakan LPG.

Hasil sidak tersebut menemukan banyak pengusaha rumah makan yang masih menggunakan LPG dengan jenis yang tidak sesuai peruntukannya. Bahkan ditemukan ada salah satu pengusaha rumah makan menggunakan 8 tabung LPG 3kg dalam satu hari atau 240 tabung dalam satu bulan.

Tumpukan tabung gas LPG 3kg yang berada disalah satu agen LPG di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (19/9).

Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang melakukan sidak pemakaian gas LPG di sejumlah rumah makan yang ada di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (22/5).

Perilaku itu menjadi salah satu penyebab LPG 3kg tersebut sering langka karena kuota yang telah ditetapkan Pertamina untuk rumah tangga miskin, usaha mikro dan nelayan kecil disalahgunakan oleh pengusaha rumah makan.

Padahal peggunaan gas LPG 3kg diatur Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3kg. Serta Pasal 20 ayat (2) Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 yang jelas mengatur bahwa LPG bersubsidi 3 kg diperuntukkan hanya bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, dan nelayan kecil.

Bahkan pada tabung-tabung baru tercetak seruan "hanya untuk masyarakat miskin" untuk menyindir warga mampu yang masih menggunakan gas tersebut.

Petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palembang memasang stiker himbauan pemakaian elpiji 3kg (bersubsidi) disalah satu rumah makan yang ada di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (19/9).

Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan (24/4).

Penerapan aturan penggunaan LPG 3kg atau yang lebih dikenal dengan gas melon tersebut membutuhkan komitmen bersama, yang didukung kesadaran bahwa LPG 3kg merupakan barang bersubsidi sehingga masyarakat yang mampu tidak perlu membeli dan sadar akan peruntukannya agar tidak membuat negara merugi akibat membengkaknya subsidi.

Data yang didapat dari PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel harga eceran tertinggi (HET) gas melon di kota Palembang Rp15.650 dan tingkat penyerapannya di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018 tercatat sebesar 50,043 juta tabung (per Sept 2018).

Penggunaan gas melon oleh masyarakat Sumatera Selatan juga cenderung meningkat (year-on-year) sejak 2015. Pertamina menyebutkan bahwa realisasi pada 2015 adalah sebanyak 60.373 juta tabung, 2016 tercatat 63,008 juta tabung, sedangkan pada 2017 tercatat 65,202 juta tabung.

Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (17/10/2018).

Nelayan mencoba bantuan paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di perairan sungai musi, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (17/10).

Sejumlah pekerja merakit paket konverter kit mesin perahu berbahan bakar gas di pelabuhan sei lais Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (17/10).

Ratusan warga antre untuk mendapatkan gas LPG 3kg di halaman Kantor Kecamatan IB II Palembang, Sumatera Selatan (24/4).

Warga memperlihatkan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran tiga kilogram di Depot LPG Pulau Layang, Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (24/10/2018).

Foto dan Teks : Nova Wahyudi

Editor : Fanny Octavianus

Licence

Choisissez la licence qui correspond à vos besoins
$ 200
Photo Story licence régulière
Éditorial et en ligne, 1024 px, 1 domaine
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing