Sejak Pemerintah Kota Surakarta menerapkan status kejadian luar biasa (KLB) COVID-19 pada Jumat 13 Maret 2020, praktis mulai saat itu semua kegiatan yang melibatkan kumpulan orang banyak dihentikan sementara waktu, termasuk kegiatan belajar mengajar di Sekolah. Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo menilai penetapan KLB dengan menghentikan kegiatan sekolah untuk sementara waktu adalah langkah tepat guna menekan penyebaran dan menghindarkan anak-anak agar tak terinfeksi virus corona.
Sekolah mendadak sepi tidak ada aktifitas belajar mengajar, pagar sekolah tertutup dan ditempel pengumuman “sekolah diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukanâ€. Para pelajar untuk sementara dirumahkan dan terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Sudah tujuh bulan kegiatan belajar dilakukan secara jarak jauh, meski dinilai kurang efektif namun terpaksa harus dilakukan demi menghindarkan anak-anak agar tak terjangkit COVID-19.
Wacana untuk kembali ke sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka direncanakan pada November mendatang dan masih tergantung rekomendasi dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Memang tidak mudah untuk mengadakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka di tengah pandemi seperti saat ini, namun bukan berarti tidak ada upaya untuk itu. Persiapan harus dilakukan secara matang terutama soal protokol kesehatan ketika berada di lingkungan sekolah harus dilakukan dan diawasi secara ketat.
Orang tua siswa mengenakan pelindung wajah "face shield" kepada pelajar sebelum mengikuti kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Pelajar berjalan masuk ke sekolah dengan menjaga jarak saat kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Untuk mewujudkan upaya pelaksanaan KBM tatap muka itu, Dinas Pendidikan Kota Surakarta kemudian menunjuk SMP Negeri 4 Surakarta mengawali KBM tatap muka dengan melaksanakan simulasi. Siswa diwajibkan mengenakan masker dan pelindung wajah ketika berangkat Sekolah, jalur khusus yang terpisah dipersiapkan untuk siswa ketika akan masuk ke lingkungan sekolah setelah lolos pemeriksaan suhu tubuh, dan diwajibkan mencuci tangan serta harus melewati bilik desinfektan saat tiba di sekokah. Selain itu tidak ada interaksi jarak dekat antar siswa maupun dengan guru serta meja dan kursi dipersiapan secara berjarak.
KBM tatap muka di sekolah itu nantinya akan dibagi menjadi dua kelompok, 50 persen siswa dalam satu kelas belajar di sekolah sedangkan 50 persen belajar di rumah dan akan dilaksanakan secara bergantian selama satu pekan.
Simulasi tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran persiapannya dan mengetahui teknis KBM tatap muka. Guru, siswa dan orang tua dilibatkan dalam simulasi yang digelar pelaksanaannya mulai dari SMP kelas IX selanjutnya akan dievaluasi. Jika berdasarkan evaluasi berjalan baik, akan dikembangkan secara bertahap ke bawah mulai kelas VIII dan kelas VII yang kemudian akan diterapkan ke tingkat sekolah dasar secara berjenjang mulai kelas enam ke bawah dan seterusnya hingga diterapkan di PAUD.
Pelajar berjalan masuk ke sekolah dengan menjaga jarak saat kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Pelajar mencuci tangan sebalum masuk lingkungan sekolah sebelum mengikuti kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Kembali bersekolah akan menjadi penawar rindu rutinitas anak-anak belajar di sekolah setelah tujuh bulan lamanya terpaksa belajar dari rumah secara daring. Mereka tentu rindu mengenakan seragam sekolah, bertemu teman-teman, dan rindu duduk di bangku kursi kelas yang telah lama ditinggalkan. Sekolah yang sebentar lagi dibuka untuk aktifitas KBM tidak akan sama seperti sebelumnya karena adanya protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat. Pentingnya meningkatkan kesadaran siswa dalam penerapan protokol kesehatan ketika berada di lingkungan sekolah harus didukung peran aktif guru dan pengawasan orang tua siswa untuk memulai kebiasaan normal baru di Sekolah.
Guru membacakan instruksi dan tata tertib kepada siswa saat Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Murid memberi salam kepada Guru sebelum memasuki ruang kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar saat kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Guru mengenakan pelindung wajah "face shield" saat Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah
Pelajar mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan menjaga jarak saat kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Pelajar mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan menjaga jarak saat kegiatan Simulasi Adaptasi Kebiasaan Baru Sekolah di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah.
Puisi pelajar mengenai kembali sekolah di Tipes, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/10/2020)
Foto dan Teks : Mohammad Ayudha
Editor : R. Rekotomo