Siapa sangka khazanah budaya Betawi ternyata begitu beragam, mulai dari kuliner hingga warisan kesenian serta tradisi yang tetap terjaga turun temurun. Salah satunya adalah Batik Betawi. Kekhasan dan keunikan Batik Betawi nampak pada warnanya yang semarak sesuai dengan karakter orang Betawi yang meriah. <br /><br />Motif dan corak Batik Betawi tak lepas dari budaya yang berkembang di Betawi dan banyak dipengaruhi budaya-budaya dari Tiongkok, Arab, India dan Belanda. Warna-warnanya didominasi warna-warna cerah dengan sedikit corak, seperti biru terang, merah muda, oranye, dan hijau. Pengaruh kebudayaan Tionghoa muncul melalui warna-warna merah, kuning terang dan ungu muda. Batik Betawi jarang menggunakan warna gelap karena menggambarkan kesedihan.<br /><br />Motif Batik Betawi terinspirasi dari kesenian budaya Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Tionghoa. Beberapa contoh Batik Betawi antara lain Ondel-ondel, Nusa Kelapa, Sungai Ciliwung. Akan tetapi perkembangannya, Batik Betawi terus menghasilkan motif-motif baru yang menceritakan tempat, kebudayaan, dan kehidupan orang Betawi. Sebagai contohnya adalah Motif Monas, Motif Penganten Betawi, Motif Si Pitung, Motif Gambang Kromong, dan lain sebagainya.<br /><br />Batik Betawi memiliki makna dan filosofi yang unik, misalnya Loreng Ondel-ondel, yang mengangkat figur Ondel-ondel sebagai boneka yang dapat menolak bala. Motif ini dibuat untuk mendapatkan kehidupan yang tenteram dan jauh dari bala bencana. Motif ini mengandung harapan agar pemakainya mendapat kehidupan yang lebih baik serta jauh dari bala. <br /><br />Saat ini Batik Betawi masih sangat langka, karena masih sedikitnya masyarakat yang melestarikan kebudayaan Betawi tersebut. Memang masih ada pengerajin yang masih bertahan, tetapi mereka berasal dari luar Jakarta. Oleh karena itu pentingnya sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat, khususnya warga Jakarta untuk melestarikan Batik Betawi agar tidak hilang ditelan zaman<br /><br /><br />Foto dan Teks: Pradita Utama<br />