Wira Amur !
Perwira penerbang II Siud I Flite A Heli Serbu Skadron-11/Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Letnan Dua (Letda) Cpn (K) Ayu, merupakan anak kedua dari pasangan Rudi Hartono dan Linda, warga Sungai Tempayan Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dara kelahiran 15 Juni 1995, Pontianak, Kalimantan Barat itu mampu membuktikan bahwa profesi sebagai penerbang di satuan TNI AD tidak hanya identik dilakukan oleh kaum pria.
Untuk dapat menerbangkan helikopter jenis Bell-412 dan bergabung di Skadron-11/Serbu Puspenerbad di Semarang, Jawa Tengah, Ayu yang lulus dari pendidikan Akademi Militer tahun 2018 harus menempuh pendidikan perwira penerbang dasar dan pendidikan perwira penerbang II Bell-412 di Pusat Pendidikan (Pusdik) Penerbad tahun 2019. Ayu merupakan satu dari 19 perwira yang mengikuti jenjang tahapan pendidikan tersebut dan lulus dengan predikat terbaik.
Letda Cpn (K) Ayu merapikan diri sebelum berangkat bertugas bersama Skadron-11/Serbu Puspenerbad di dalam kamar Mess Perwira Kowad, Kompleks Perumahan Puspenerbad, Semarang, Jawa Tengah.
Letda Cpn (K) Ayu memeriksakan kesehatan sebelum melaksanakan latihan terbang bersama Skadron-11/Serbu Puspenerbad di daerah latihan terbang Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Terhitung hingga 5 November 2020 Ayu telah mengantongi 160 jam terbang yang ia peroleh melalui latihan dan penugasan penerbangan dalam mendukung berbagai operasi militer TNI AD di wilayah Indonesia, diantaranya tugas Bantuan Kendali Operasi (BKO) di Kalimantan Barat hingga ke Papua.
Ayu mengatakan dalam setiap tugas penerbangan masalah utama bagi para penerbang adalah kondisi cuaca yang terkadang sulit diprediksi.
“Pengalaman menegangkan pernah saya alami saat bertugas BKO di wilayah Papua dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua pada Juni 2020 lalu. Saat itu cuaca tidak dapat diprediksi, sebelum terbang cuaca terlihat cerah, namun sepuluh menit usai mengudara tiba-tiba berubah menjadi buruk, penerbangan tertutup awan gelap. Dalam keadaan apapun saat mengudara, saya bersama kru tetap tenang, dengan selalu mengikuti protokol standar keselamatan yang menjadi standar operasi kami sebagai penerbang di Puspenerbad†ungkapnya.
Komandan Skadron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto (kedua kiri) bersama Letda Cpn (K) Ayu (kedua kanan) beserta sejumlah prajurit penerbang pria Skadron-11/Serbu Puspenerbad bersiap melaksanakan latihan terbang di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
Letda Cpn (K) Ayu berdoa di depan helikopter Bell-412 yang akan ia terbangkan dalam latihan terbang bersama Skadron 11/Serbu Puspenerbad di daerah latihan terbang Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Menurut Komandan Skadron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto, sosok Letda Cpn (K) Ayu merupakan seorang prajurit wanita yang selalu melaksanakan tugasnya dengan baik. Andy mengatakan bahwa ia selalu memberikan motivasi dan arahan kepada setiap prajurit di Skadron-11/Serbu Puspenerbad untuk melaksanakan tugas dengan profesional dan proporsional, berpedoman pada setiap aturan yang berlaku. Termasuk kepada Ayu sebagai penerbang wanita yang sama dan setara dengan prajurit pria lainnya dalam menjalankan tugasnya.
Mengacu pada Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, hak dan kewajiban setiap prajurit pada umumnya sama, namun menurut PP nomor 39 tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI Bab I pasal 4 disebutkan bahwa wanita yang menjadi prajurit dalam menjalani dinas keprajuritan disesuaikan dengan kodrat, harkat, dan martabat kewanitaannya. Hal inilah yang kemudian memunculkan adanya sedikit tambahan hak bagi prajurit wanita di mana pada akhir masa kehamilannya akan memperoleh cuti selama tiga bulan (masa melahirkan dan awal menyusui).
Saat ini tercatat ada enam prajurit wanita penerbang aktif yang bertugas di bawah komando Puspenerbad. Letda Cpn (K) Ayu merupakan penerbang wanita termuda dari keenamnya. “Pimpinan TNI AD tentu telah merancang perihal komposisi perekrutan sesuai dengan kebutuhan satuan Penerbad, baik itu pria maupun wanita. Saya sangat mendukung kebijakan pimpinan untuk merekrut penerbang wanita, karena dengan demikian masyarakat menjadi paham bahwa tidak ada diskriminasi terkait kesetaraan antara pria dan wanita (equality gender) bagi mereka yang berkeinginan untuk mengabdikan diri sebagai prajurit, khususnya menjadi Penerbang TNI AD. Saya mengajak para generasi muda, pria maupun wanita, Warga Negara Republik Indonesia, untuk bergabung dengan kami, menjadi insan penerbangan di satuan-satuan Pusat Penerbangan TNI AD†kata Danron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto.
Komandan Skadron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto(kiri) bersama Letda Cpn (K) Ayu (kanan) mempersiapkan helikopter Bell-412 saat akan melaksanakan latihan terbang bersama di daerah latihan terbang Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Letda Cpn (K) Ayu menandai titik rute penerbangan pada alat sistem pemosisian global atau Global Positioning System (GPS) di dalam helikopter Bell-412 saat latihan terbang di daerah latihan terbang Lanumad, Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Prajurit wanita TNI AD yang tergabung dalam Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dibentuk pada 21 Desember 1960, diilhami oleh semangat dan perjuangan para pahlawan wanita Indonesia yang ikut serta menegakkan kemerdekaan Indonesia serta usaha para pendahulu untuk meraih kemajuan bagi kaum wanita.
Letda Cpn (K) Ayu bersama Dandron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto menerbangkan helikopter Bell-412 saat melaksanakan latihan terbang simulasi operasi evakuasi keadaan darurat di kawasan udara Semarang - Kendal, Jawa Tengah.
Sejumlah prajurit TNI AD dari Skadron-11/Serbu Puspenerbad mengevakuasi seorang warga yang terluka untuk diangkut menggunakan helikopter Bell-412 yang dipiloti oleh Dandron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto dan Letda Cpn (K) Ayu dalam latihan simulasi operasi evakuasi keadaan darurat di Kendal, Jawa Tengah.
Sejumlah prajurit TNI AD dari Skadron-11/Serbu Puspenerbad mengevakuasi warga yang terluka ke dalam helikopter Bell-412 yang dipiloti oleh Dandron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto dan Letda Cpn (K) Ayu dalam latihan simulasi operasi evakuasi keadaan darurat di Kendal, Jawa Tengah.
Letda Cpn (K) Ayu (kanan) berlatih menembak bersama prajurit pria Skadron-11/Serbu Puspenerbad di Lapangan Tembak Pusdikpenerbad Puspenerbad, Semarang, Jawa Tengah. Selain piawai menerbangkan helikopter, sebagai prajurit, Ayu juga mahir menggunakan berbagai jenis senjata api dalam standar operasi militer TNI AD.
Letda Cpn (K) Ayu (kiri) dua kru Skadron-11/Serbu Puspenerbad melaksanakan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala sebuah helikopter Bell-412 di kawasan latihan terbang Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
Sebuah foto keluarga dan pakaian dinas terbang khusus (Flight Suit) Skadron-11/Serbu Puspenerbad milik Letda Cpn (K) Ayu tergantung di sudut kamar Mess Perwira Kowad, Kompleks Perumahan Puspenerbad, Semarang, Jawa Tengah.
Foto dan Teks : Aji Styawan
Editor : R. Rekotomo