Hujan tiba-tiba turun cukup deras membasahi lahan kuburan masal gerbong bekas KRL Jabodetabek di stasiun Purwakarta. Namun pemandangan nan eksotis tidak menyurutkan niat untuk menjelajah diantara gerbong-gerbong tua yang mulai lapuk dan menyatu dengan belukar semak yang tumbuh subur.<br />
<br />
Ratusan gerbong kereta kelas ekonomi bekas yang ditumpuk di kawasan ini. Tanaman merambat mulai menutupi sebagian bahkan di beberapa sisi tampak mendominasi.<br />
<br />
Mungkin tak banyak yang tahu bahwa kereta di areal kuburan gerbong KRL ini telah mengabdi sejak tahun 80-an dan bahkan suku cadangpun sudah tidak ada. Datangnya gerbong baru menggantikan KRL jenis ini mempercepat kematiannya, apalagi pelayanan Commuterline yang semakin ditingkatkan membuat aroma kematian gerbong-gerbong ini semakin nyata.<br />
<br />
Kuburan ratusan gerbong ini menambah pemandangan eksotis di stasiun ditambah lagi dengan adanya bekas depo lokomotif uap renta disebelahnya. Dahulu depo lokomotif uap di stasiun Purwakarta dilengkapi sebuah turntable, yaitu tempat untuk memutar arah posisi lokomotif. Namun seiring waktu dan modernisasi, depo ini tak lagi dipakai. Kini yang terlihat hanya beberapa rangkaian gerbong bekas yang terparkir di depo menunggu api melunturkan karat mereka.<br />
<br />
Teks&foto : Himawan Paramayuda