REHABILITASI SATWA DI TENGAH PANDEMI

Andreas Fitri Atmoko Editor R Rekotomo

Pandemi COVID-19 tidak hanya mencekik geliat dunia pariwisata, perhotelan, dan bisnis hiburan di DI Yogyakarta. Pandemi juga berdampak terhadap keberlangsungan tempat rehabilitasi satwa liar di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja, sebuah organisasi nirlaba dibawah Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) yang berada di Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta.

WRC Jogja saat ini merawat 152 satwa liar dilindungi terdiri dari primata, beruang, burung, dan reptil di area seluas 13,9 hektare dan tengah mengalami kesulitan biaya operasional dalam merawat satwa-satwa tersebut.

Menurut Manager Konservasi WRC Jogja Reza Dwi Kurniawan, dalam satu bulan dibutuhkan biaya sekitar Rp100 juta untuk memenuhi kebutuhan operasional seperti perlengkapan perawatan, obat-obatan, makanan satwa, gaji para dokter, pegawai administrasi, dan perawat satwa. WRC Jogja selama ini mengandalkan dana dari yayasan dan donasi publik. Namun akibat pandemi COVID-19 membuat bantuan dari para donatur terpaksa harus terhenti. Bahkan sejak Febuari 2021, yayasan memutuskan untuk memangkas separuh gaji seluruh karyawan dengan maksud agar perawatan satwa tetap bisa terus berjalan.

Halaman depan Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas berkeliling di area rehabilitasi Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Untuk mengurangi biaya operasional mereka juga mengganti peralatan sekali pakai menjadi peralatan guna ulang. Seperti penggunaan sarung tangan dan masker sekali pakai, sekarang diganti menggunakan bahan yang bisa dicuci sehingga dapat digunakan berulang kali. Sementara untuk mencukupi sebagian makanan satwa, WRC Jogja mengumpulkan buah sortiran yang masih layak untuk dikonsumsi satwa.

Melihat berbagai persoalan yang tengah dihadapi WRC Jogja, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta kemudian berinisiatif untuk ikut membantu dengan mengalihkan sebagian anggaran kegiatannya untuk membantu dana operasional YKAY. BKSDA Yogyakarta juga telah mengirimkan surat kepada LSM Centre for Orangutan Protection (COP) untuk turut membantu biaya perawatan tujuh ekor primata hingga mereka siap ditranslokasikan ke Kalimantan Timur. Hasilnya, pihak COP bersedia membantu dengan mengucurkan bantuan dana sebesar Rp8 juta setiap bulan.

Selain itu, BKSDA Yogyakarta bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) melakukan upaya penggalangan dana melalui media dan saat ini telah berhasil mendapatkan donasi penyelamatan satwa untuk beberapa bulan kedepan.

Petugas bersiap membersihkan kandang di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas menyortir buah untuk makanan satwa di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas membawa makanan untuk satwa di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas memberikan makanan untuk burung di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas mengamati burung kaka tua di dalam kadang Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Alat suntik yang digunakan untuk tindakan medis pada satwa di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas merawat seekor kura-kura yang terluka di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Petugas mengobati seekor kura-kura yang terluka di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Papan peringatan di dekat kandang rehabilitasi orang utan di Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Seekor orang utan berada di dalam kandang Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

Foto dan teks : Andreas Fitri Atmoko Editor : R Rekotomo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi