ADAPTASI SEKOLAH TATAP MUKA DENGAN METODE DRIVE IN

Fakhri Hermansyah

Satu persatu mobil memasuki area parkir Padepokan Pencak Silat di kawasan TMII. Petugas keamanan pun turun tangan mengatur lalu lintas mobil yang datang untuk kegiatan belajar mengajar kelas satu dan tiga dari Sekolah Dasar Nizamia Andalusia School.

Suara anak-anak terdengar bersahut-sahutan memanggil temannya yang berada di dalam mobil masing-masing karena saking rindunya ingin bertemu setelah sekian lama cuma bisa bertatap maya. Sementara itu orang tua mulai membuka bagasi mobil dan menyiapkan peralatan belajar sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Setelah berdoa, biasanya seorang guru akan memainkan alat musik gitar dan mengajak murid menyanyikan lagu daerah seperti Kicir-Kicir untuk membangkitkan semangat mereka dalam memulai pelajaran yang berusaha adaptif dengan kondisi pandemi COVID-19.

Seorang murid menyapa temannya saat tiba di area kegiatan belajar mengajar.

Seorang murid berlompat-lompat saat tiba di area kegiatan belajar mengajar.

Belajar di bagasi mobil atau "drive in" ini mereka ambil sebagai metode belajar alternatif selain dalam jaringan. Sesi belajar diadakan dua kali dalam sebulan. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dialokasikan empat area parkir yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Di setiap area parkir terdapat 11 mobil berisi murid yang didampingi orang tuanya dengan tiga orang guru pengajar.

Kegiatan yang dilakukan dengan persetujuan orang tua itu juga sebagai ajang interaksi mereka secara luar jaringan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan penutup wajah (face shield).

Seorang murid membaca lirik lagu daerah Kicir-Kicir sambil menyanyikannya.

Seorang guru memainkan gitar untuk mengajak anak-anak bernyanyi saat dimulainya kegiatan belajar mengajar.

Inovasi pembelajaran campuran (blended learning) antara belajar tatap muka dan dalam jaringan ini digunakan sekolah tersebut untuk menghilangkan kejenuhan murid dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan semakin banyaknya informasi untuk pencegahan wabah COVID-19, seharusnya dapat menjadi titik tolak bagi pihak sekolah untuk beradaptasi dengan situasi pandemi dengan memulai lagi aktivitas belajar mengajar tatap muka melalui pendekatan berbeda dari biasanya dan mengacu pada protokol kesehatan.

Seorang guru berinteraksi dengan murid di area kegiatan belajar mengajar.

Dua orang murid belajar di dalam bagasi mobilnya masing-masing.

Seorang murid melakukan salam siku dengan gurunya usai menyelesaikan soal mata pelajaran.

Sejumlah orang tua murid mengawasi anak-anaknya saat guru menerangkan materi pembelajaran.

Orang tua murid membimbing anaknya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dua orang murid menyantap makanan saat waktu istirahat.

Suasana kegiatan belajar mengajar secara "drive in".

Gabungan foto dari orang tua atau wali murid berpose dengan anak atau adiknya di dekat bagasi mobilnya masing-masing.

Foto dan Teks: Fakhri Hermansyah

Editor: Widodo S Jusuf

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi