Pagi 18 April 1955 kota Bandung cukup meriah oleh warga yang menyambut sejumlah pemimpin Negara Asia Afrika yang melakukan jalan kaki bersejarah ‘historical walk’ dari Hotel Savoy Homann menuju gedung Merdeka untuk memulai Konferensi Asia Afrika yang bertujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme dan imprealisme ketika itu.<br />
<br />Warga melambaikan tangan kepada para pemimpin negara asia afrika yang baru memperoleh kemerdekannya, seperti Jawaharlal Nehru dari India, Sir John Kottalawala of Srilanka, Muhammad Ali dari Pakistan, Norodom Sihanouk dari Kamboja, U Nu dari Myanmar, Abdel Nasser dari Mesir, Zhou En lai dari China, dan lainnya.<br /><br />Kini 60 tahun berselang, sebanyak 32 kepala negara atau kepala pemerintahan dan 86 utusan negaraAsia dan Afrika akan menapaktilasi para pendahulu mereka dalam rangkaian acara peringatan KAA pada 24 April 2015, yang didahului serangkaian pertemuan tingkat tinggi di Jakarta. <br /><br />KAA telah menjadi sejarah yang tertanam dihati warga Bandung, peringatan KAA tidak hanya urusan para petinggi negara, antusiasme warga masyarakat tidak berubah dari dulu, paling tidak hal ini bisa dilihat dari meriahnya warga yang mengunjungi kawasan jalan Asia afrika khususnya Gedung Merdeka untuk sekadar ‘berselfie ria’ di depan poster para pemimpin dunia yang pernah menjadi ikon kemerdekaan masing-masing negara.<br /><br />Sebagai tuan rumah perhelatan akbar itu, wajah kota Bandung kini dipersolek dengan segala jenis keindahan, taman-taman dipercantik, pagar dan lampu jalanan juga dipoles, di sepanjang trotoar sekitar jalanan Asia Afrika di pasang deretan kursi taman yang nyaman untuk dipakai santai sambil menikmati keindahan kota.<br /> <br />Walhasil, dari pagi hingga malam hari kawasan tersebut kini dipadati warga menjadi wahana tujuan wisata sejarah yang tak kalah menariknya, Paling tidak setiap sepuluh tahun sekali acara peringatan KAA menjadi keriaan tersendiri bagi warga Bandung.<br /><br /><br />Foto & Teks : Zarqoni Maksum<br />