INOVASI MENGOLAH DRUM PLASTIK BEKAS MENJADI PERAHU

Syifa Yulinas

Suara gergaji mesin memecah sepi pada suatu pagi di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lam Balek, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

Bunyi gergaji mesin itu bukan untuk membelah kayu melainkan membelah drum plastik bekas sebagai bahan baku pembuatan perahu nelayan. Drum tersebut biasanya digunakan untuk tempat penampungan minyak, air atau pelampung keramba apung.

Inovasi pemanfaatan drum bekas untuk pembuatan perahu berawal dari ide tiga orang perajin yaitu Zulkifli Amin, M Jamin dan Syafari Musa yang kewalahan dan kesulitan mencari kayu untuk pembuatan perahu sehingga mereka tergerak untuk memanfaatkan drum bekas sebagai bahan dasar pembuatan perahu nelayan.

Warga menggunakan perahu drum plastik bekas saat mencari ikan di kawasan Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh.

Perajin membelah drum plastik bekas dengan menggunakan gergaji mesin saat proses pembuatan perahu di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.

Meski sempat beberapa kali gagal karena perahu drum bekas yang mereka buat kurang dinamis dalam berlayar di sungai namun mereka tak patah semangat dan terus mencoba memperbaiki kekurangan tersebut hingga sempurna seperti layaknya perahu buatan dari kayu biasa.

Dengan peralatan yang serba sederhana seperti mesin chainsaw, gergaji kayu, palu, alat ketam kayu tradisional, pahat, obeng, solder, parang dan pahat mereka mampu mengolah drum plastik bekas bulat menjadi perahu.

Syafari Musa menjelaskan bahwa cara pembuatannya sebenarnya hampir sama dengan pembuatan perahu biasa namun bahan bakunya saja yang membedakan, dan proses perakitan agak sedikit rumit mulai dari proses pembelahan dan pemotongan drum plastik, menyambung potongan drum dengan menggunakan solder sampai proses merapikan bekas belahan drum dengan menggunakan parang dan alat ketam kayu tradisional agar perahu terlihat rapi.

Alat perkakas yang digunakan dalam pembuatan perahu drum plastik bekas.

Perajin menyolder sambungan drum plastik bekas saat pembuatan perahu nelayan di Desa Teupin Perahu.

Berbagai ukuran dan model perahu drum plastik bekas yang dihasilkan bisa disesuaikan tergantung permintaan dan keinginan dari pembeli.

Sejak awal 2019 sampai sekarang mereka sudah memproduksi ratusan unit perahu drum bekas yang dijual seharga Rp 2,5 juta sampai Rp 5,5 juta per unit tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam pembuatan.

Mereka berhasil menjadikan kesulitan bahan baku kayu menjadi pemacu untuk berinovasi memanfaatkan bahan bekas dan mengolahnya menjadi pundi rupiah.

Perajin merapikan bagian drum plastik bekas dengan menggunakan parang saat pembuatan perahu nelayan di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat.

Perajin merapikan bagian drum plastik bekas dengan menggunakan parang.

Perajin menyelesaikan proses pembuatan perahu nelayan berbahan dasar drum plastik bekas di Desa Teupin Perahu.

Perajin memotong bagian drum plastik bekas saat pembuatan perahu nelayan di Desa Teupin Perahu.

Sejumlah perajin menyelesaikan proses pembuatan perahu nelayan berbahan dasar drum plastik bekas di Desa Teupin Perahu, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh.

Foto dan Teks : Syifa Yulinas

Editor : Fanny Octavianus

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi