Mudik lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, merayakan hari raya Idul Fitri dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman menjadi impian warga seusai menjalani ibadah puasa sebulan penuh. Berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi dengan sesama menjadi bagian tak terpisahkan dari kemeriahan Lebaran, tak heran semua berbondong-bondong untuk mudik.<br />
<br />
Jika pada beberapa tahun lalu, prosesi mudik lebaran selalu diwarnai peristiwa yang cukup mengenaskan dan menjadi berita hangat di media massa. Kekacauan pemudik di terminal-terminal bus di Jakarta, massa yang berebut memasuki bus, kereta api, kapal laut terjadi dimana-mana, membludaknya pemudik bermotor dan kemacetan yang menggila di sepanjang jalur Pantura. <br />
Dua kapal ferry yang membawa pemudik menyeberangi Selat Bali dengan latar belakang erupsi Gunung Raung pada H-5 Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
Kendaraan pemudik terjebak macet di jalan tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat.
<br />
Kini perlahan-lahan semua cerita-cerita horor dan segala kerumitan yang bikin panik itu mulai terurai, transportasi massal kini sudah makin baik, makin sedikit terlihat pemudik yang berebut saat memasuki moda transportasi, antrean kini makin tertib, dan bisa dipastikan sudah tidak terlihat lagi pemudik yang masuk ke gerbong kereta api lewat jendela yang dulu jadi pemandangan rutin. <br />
<br />
Kapal kayu membawa pemudik dari pulau Aceh dan pulau Nasi di Ulee Lheu, Banda Aceh.
Seorang anak mengintip di balik jendela kapal Dorolonda jurusan Balikpapan? ?Surabaya ketika berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Tentu saja untuk mengatur pemudik yang dari Jakarta saja diperkirakan berjumlah 6 juta lebih bukan hal yang mudah, kemacetan tetap ada, namun jalur Pantura yang dulu bak jalur neraka kini sudah mulai normal, dan dibukanya tol terpanjang Cikopo-Palimanan menjadi salah satu alternatif bagi pemudik, namun tentu saja jalan tol itu belum sanggup menampung volume kendaraan secara bersamaan.<br />
<br />
Di seluruh Indonesia tak kurang dari 20 juta orang mudik dengan berbagai moda transportasi dan umumnya lancar dan makin menenangkan, paling tidak terlihat seperti pemudik dari pulau Aceh yang naik perahu kecil menuju daratan atau kegembiraan Khasan Miharja kakek berusia 70 tahun yang mengayuh sepedanya untuk mudik dari Depok menuju Purbalingga. <br />
Sejumlah penumpang berdiri di atas dek kapal Dorolonda jurusan Balikpapan , Surabaya ketika berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Khasan Miharja (70) mengendarai sepeda onthel untuk mudik saat melalui Jalan Jendral Sudirman Purwokerto, Banyumas, Jateng.
<br />
Foto : Sigid Kurniawan, Idhad Zakaria, Dedhez Anggara, Nyoman Budhiana, Rivan Awal Lingga, Oky Lukmansyah, Irwansyah Putra, Zabur Karuru<br />
Naskah : Zarqoni Maksum
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tiba di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Kendaraan pemudik melintas di exit Tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah.
Sejumlah pemudik menggunakan sepeda melintas di jalur pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat.
Pemudik menggunakan sepeda motor melintas di jalur Pantura Tegal Karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Kendaraan pemudik melaju di jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah.
Ratusan kendaraan pemudik antre di pintu keluar gerbang tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.