TNI Angkatan Laut memiliki salah satu fungsi penting, yakni penegakan hukum dan keamanan di perairan NKRI. Karenanya, matra yang berdoktrin Jalesveva Jayamahe (Justru di Lautan Kita Menang) tersebut harus memastikan laut Indonesia bebas dari ancaman-ancaman seperti pelanggaran wilayah, perompakan, penangkapan ikan ilegal, sabotase objek vital serta penyelundupan barang maupun orang, yang bisa mengganggu kedaulatan negara dan menimbulkan kerugian ekonomi.
Kapal perang KRI Raden Eddy Martadinata-331 dibawah kendali operasi Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto melaksanakan operasi pengamanan perairan perbatasan Indonesia wilayah Timur pada Agustus 2021.
Kapal perang jenis "sigma frigate" tersebut memiliki tugas pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai, yakni VBSS (visit, board, search and seizure) di bawah perintah komandan kapal. Setiap KRI idealnya paling sedikit memiliki tujuh orang personel VBSS.
Sejumlah anggota Tim VBSS berlatih fisik di atas KRI RE Martadinata.
Sejumlah anggota Tim VBSS bersiap untuk latihan taktikal di atas KRI RE Martadinata.
KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dikomandani Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz memiliki tiga tim VBSS. Selama operasi pelayaran, anggota tim terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan, kekompakan dan kewaspadaan. Meski tugas VBSS mengedepankan pendekatan damai, setiap anggota wajib siap siaga untuk menghadapi kondisi berbahaya.
Karena itu, mereka harus memiliki fisik yang bugar dan kemampuan untuk bergerak cepat seperti pasukan khusus. Selain itu, mereka juga dipersenjatai dan dilatih kemampuan taktikal.
Sehingga ketika dibutuhkan, tim VBSS berperan untuk menginfiltrasi dan melumpuhkan semua ancaman yang terdeteksi dari kapal yang dicurigai.
Tim VBSS berlatih taktik formasi di atas KRI RE Martadinata.
Sejumlah anggota Tim VBSS berlatih penggeledahan di KRI RE Martadinata.
Sejumlah anggota Tim VBSS berlatih dengan senjata di atas KRI KRE Martadinata.
Seorang anggota Tim VBSS KRI RE Martadinata memeriksa perlengkapannya sebelum latihan saat operasi di Laut Arafuru.
Sejumlah anggota Tim VBSS berlatih insting menembak dengan tangan kosong di atas KRI RE Martadinata.
Anggota Tim VBSS berlatih di atas KRI RE Martadinata.
Komandan Tim VBSS KRI RE Martadinata Lettu Damartama berlatih dengan pistol.
Sejumlah anggota Tim VBSS saling bertumpu tangan sebagai simbol kekompakan saat operasi KRI RE Martadinata di Laut Arafuru.
Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Retiono Kunto memeriksa kesiapan Tim VBSS di atas KRI RE Martadinata.
Sejumlah anggota Tim VBSS berlatih infiltrasi di atas KRI RE Martadinata.
Foto & Teks: FB Anggoro
Editor: Widodo S Jusuf