PRIMADONA BARU KOPI NUSANTARA

Fauzan

Berbicara tentang kopi, Sulawesi Utara memiliki kopi yang tak kalah cita rasanya jika dibandingkan dengan kopi lokal daerah lain. Tumbuh di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, kopi Koya Minahasa mulai menjadi primadona tersendiri bagi pecinta kopi.

Cita rasa yang khas itu justru berbanding terbalik dengan eksistensi Kopi Koya itu tersendiri. Keberadaan Kopi Koya tidak setenar kopi daerah lain di Nusantara. Hal itulah yang membuat dua sahabat, Real Ogi dan Pedro Pangemanan tergerak untuk mengembangkan kopi dari daerahnya itu agar lebih dikenal di luar daerah. Ogi yang sempat beberapa tahun tinggal di Jakarta merasakan sulitnya menemukan kopi kampung halamannya di tanah rantau.

Pada pertengahan tahun 2019, mereka mulai merintis usaha coffee roastery "Redo" yang menggunakan biji Kopi Koya. "Redo" sendiri ternyata bukan sekedar akronim nama panggilan mereka berdua. Dalam Bahasa Inggris, Redo memiliki makna memperbaiki. Kata ini dirasa tepat untuk mewakili semangat pembaharuan dari Real dan Pedro. Semangat untuk terus belajar, dan selalu berusaha lebih baik dari sebelumnya.

Petani berjalan menuju kebun untuk melakukan panen kopi di Koya, Minahasa, Sulawesi Utara.

Petani melakukan pengecekan bibit tanaman kopi di Gunung Mahawu, Tomohon, Sulawesi Utara.

Bisnis Kopi Koya mereka semakin menggeliat. Saat ini, Ogi dan Pedro mulai melakukan pembibitan kopi di Gunung Mahawu, Minahasa dengan metode agroforestri untuk selanjutnya ditanam di daerah Koya maupun di Gunung Mahawu itu sendiri.

Selain menggunakan kopi yang dibibit sendiri, mereka juga memberdayakan petani lokal untuk membeli kopinya untuk selanjutnya dibawa ke rumahnya di Kota Manado untuk proses penggorengan, pengemasan dan pemasaran.

Dalam hal pemasaran, Bank Negara Indonesia (BNI) melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) turut hadir dalam upaya pengembangan pemasaran UMKM binaannya seperti memfasilitasi seminar digitalisasi UMKM guna memperluas target pasar. BNI dengan keunggulan jaringan internasionalnya memungkinkan UMKM Indonesia lebih terhubung dengan mitra luar negeri dan berorientasi ekspor dengan memberikan layanan melalui Xpora BNI agar dapat Go Produktif, Go Digital dan Go Global.

Petani melakukan perawatan bibit kopi di Gunung Mahawu, Tomohon, Sulawesi Utara.

Biji kopi arabika Koya di perkebunan Koya, Sulawesi Utara.

Terbukti dari pelatihan yang diadakan oleh BNI, petani lokal di Sulawesi Utara pun mudah memasarkan biji kopi. Kini, semerbak aroma Kopi Koya mulai tercium di belahan nusantara maupun mancanegara.

Petani memanen kopi Koya di Minahasa, Sulawesi Utara.

Petani menjemur kopi arabika Koya di Minahasa, Sulawesi Utara.

Petani menikmati kopi saat istirahat usai merawat bibit kopi di Gunung Mahawu, Tomohon, Sulawesi Utara.

Pemilik usaha melakukan proses penggorengan kopi Koya di rumahnya di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pemilik usaha mengecek biji kopi Koya saat proses penggorengan di rumahnya di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pemilik usaha mengemas kopi Koya yang sudah siap jual di rumahnya di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pembeli bertransaksi menggunakan aplikasi Mobile Banking BNI saat membeli produk Redo Coffe di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Kopi yang disajikan dengan cara manual brew di Manado, Sulawesi Utara.

Foto dan teks : Fauzan

Editor : Prasetyo Utomo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi