Kabut asap yang melanda sejumlah wilayah di kawasan Sumatera dan Kalimantan sudah berulang setiap tahun sehingga sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Masyarakat harus mengenakan masker untuk beraktivitas karena kualitas udara berada pada level bahaya yang dapat mengganggu kesehatan mereka.
Setiap tahun Indonesia selalu dihebohkan dengan kabut asap yang diduga dari pembakaran lahan dan hutan. Peristiwa itu berdampak pada kerugian ekonomi, lingkungan, kesehatan dan pendidikan. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kerugian ditaksir lebih dari Rp 20 triliun.
Berbagai elemen masyarakat dari TNI, Polri dan Manggala Agni yang dikoordinasi dengan BNPB berjuang tanpa lelah untuk memadamkan kebakaran lahan yang telah mencapai 58 ribu hektare di Pulau Sumatera.
Petugas dari Manggala Agni dan TNI memadamkan sisa api yang membakar perkebunan kelapa sawit di Sungai Aur, Muaro Jambi.
Petugas TNI memadamkan sisa api yang membakar lahan gambut di Petaling, Muaro Jambi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membidik sebanyak 276 perusahaan di Kalimantan dan Sumatera karena terindikasi melakukan pembakaran lahan.
Bukan hanya pemadaman, namun semua pihak harus fokus dalam upaya pencegahan kebakaran karena akan terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan konsesi serta masyarakat harus menyadari bahaya kebakaran lahan dan hutan, meningkatkan pengetahuan dampak bahaya kabut asap serta pemberian penyuluhan kepada masyarakat untuk mengantisipasi sejak dini kebakaran lahan dan hutan agar dapat segera ditanggulangi.
Garis larangan melintas oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Kehutanan terpasang di lahan yang diduga sengaja dibakar di Gambut Jaya, Muaro Jambi.
Petugas dari Manggala Agni menggulung selang usai memadamkan sisa api yang membakar lahan gambut di Petaling, Muaro Jambi.
Sejumlah siswa melaksanakan salat minta hujan (Istisqa) di SMPN 7 Jambi.
Seorang petugas jasa penyeberangan melintasi Jembatan Pedestarian Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap di Jambi.
Seorang siswa Randi (11) membawa baskom berisi air garam di SDN 26 Legok, Jambi.
Kawasan hutan rakyat terbakar di Sungai Aur, Muaro Jambi.
Patung tarian sekapur sirih ditutup dengan masker di Jambi.
Foto dan Teks : Wahyu Putro A