Aroma Ikan patin bakar bercampur dengan uap rempah sayur asem menyambut hangat saat tiba di Tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Aroma yang membawa semangat untuk menjejak dan menjamah nirwana di ujung Borneo ini.
Berau menawarkan keramahan alam, manusia dan budaya yang luar biasa. Kekuatan wisata laut dan pesisir merupakan andalannya. Selain itu, Berau memiliki hutan yang luas membentang bagai hamparan permadani hijau ditambah kekayaan batubara yang tersebar merata. Dua buah sungai besar yaitu Sungai Kelay dan Sungai Segah menjadi urat nadi kehidupan masyarakatnya.
Pesisir Berau tak kalah moleknya. Salah satunya adalah Kepulauan Derawan yang tersohor karena keindahan alam bawah lautnya. Kepulauan Derawan merupakan gugusan pulau dengan empat pulau utama yaitu Pulau Derawan, Sangalaki, Kakaban dan Maratua. Pada tahun 2005 Kepulauan Derawan dicalonkan menjadi salah satu situs Warisan Dunia UNESCO.
Seorang anak menguras air dari perahu di Labuhan Cermin, Biduk Biduk, berau
Ubur-Ubur berenang di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan
Di kepulauan dengan luas wilayah konservasi laut sekitar 1.270.000 hektar ini terdapat sekitar 460 jenis terumbu karang yang tersebar di seluruh pulau dan gosong. Ada pula 870 jenis ikan yang diantaranya merupakan spesies yang dilindungi seperti penyu hijau, penyu sisik, paus, lumba-lumba, kima, ketam kelapa, duyung, dan ikan barakuda.
Selain panorama bawah air, daya tarik Derawan juga ada di pantai pasir putihnya dan keunikan masing masing pulau. Sebut saja pulau Kakaban dengan danau air payaunya. Di danau itu bermukim ratusan ubur-ubur yang kehilangan daya sengatnya. Satu-satunya danau serupa Kakaban di dunia hanya ada di Palau, sebuah negara kepulauan Mikronesia, 1000 km dari Timur Filipina.
Penduduk Berau berasal dari berbagai suku di tanah air. Suku Jawa tersebar merata walaupun jumlahnya tidak begitu banyak sedangkan suku Bajo, Bugis dan Mandar rata rata mendiami daerah pesisir. Ada juga Suku Dayak yang umumnya tinggal di daerah perbukitan, hutan dan dekat dengan aliran sungai. Ada bermacam suku dayak di daerah ini yaitu Dayak Punan, Dayak Kenyah dan Dayak Basap.
SAMSUNG CSC
Beberapa orang Dayak masih menjalani cara hidup nomaden dengan cara membuka ladang di tengah hutan dan selalu berpindah-pindah tempat dengan pola tebas dan bakar. Selain itu mereka juga berburu binatang dan tak heran jika para lelaki Dayak dijuluki pemburu yang piawai.
Burung Camar hinggap di tiang dermaga di Teluk Sumbang, Berau, Kaltim
Suasana resort di Pulau Derawan, Berau, Kaltim
Dua orang pengunjung berenang di danau labuhan ermin, Biduk-Biduk, Berau, Kaltim
Suasan Pantai di Teluk Sumbamg, Biduk-Biduk, Berau, Kaltim
Seorang warga suku dayak membawa keranjang di desa Teluk Sumbang, Biduk-Biduk, Berau, Kaltim
Nelayan menjahit Bubu (alat perangkap ikan) di Pulau Derawan
Air Terjun di Teluk Sumbang, Berau, Kaltim
Wisatawan berenang bersama Ubur-Ubur di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan, Berau, Kaltim.
Ubur-Ubur di Danau Kakaban, Kepulauan Derawan, Berau, Kaltim.
Ornamen dayak di kampung Merasah, Berau, Kaltim
Nelayan merapikan jaring di gosong kabak tengah, derawan, Kaltim
Foto dan Teks: Prasetyo Utomo