Tengah malam baru berlalu satu jam dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen.
Bergegas, sedikitnya 400 penambang belerang meninggalkan kehangatan perapian dari pondok-pondok mereka di Pos Paltuding dan Pondok Bunder. Pikulan, keranjang, obor, jaket tebal, penutup kepala dan masker, disiapkan. Setelah siap, para penggali belerang satu per satu meninggalkan pondok menuju kaldera Ijen.
Kuningnya belerang adalah tujuan mereka. Hawa dingin, beratnya medan perjalanan, dan bau belerang yang menyengat tidak menjadi hambatan bagi laki-laki penopang keluarga. Setapak demi setapak, mereka menuju dan menuruni tebing kaldera Ijen.
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
Meski para penggali belerang tidak pernah belajar ilmu geologi, mereka tahu kapan harus mengayunkan linggisnya ke tebing-tebing belerang di bibir kawah Ijen. Para penggali harus menunggu angin membawa asap belerang menjauh dari mereka. Berkejaran dengan waktu, mereka harus segera mengayunkan linggis ketika asap belerang tidak menyerang mereka.
Dalam sehari, mereka membawa belerang 70 - 120 kilogram keluar dari kawah Ijen di pikulan yang berada di pundak. Mereka mendapatkan upah Rp600,00 per kilogram.
Jadi jangan heran jika melihat kulit punggung yang berwarna coklat kehitaman dan lecet. Namun kerja keras mereka menjadi pemandangan menarik dan kekhasan dari Kawah Ijen. Turis mancanegara dan domestik mengabadikan keuletan para penggali belerang dalam kamera foto dan kamera video mereka.
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
BANYUWANGI.
Semoga, keuletan mereka menjadi perbincangan menarik bagi turis asing untuk ditularkan kepada kawan, saudara dan kolega mereka hingga dolar mengalir ke sektor pariwisata republik tercinta ini melalui Ijen.
Tentu juga, keunikan penggali belerang Kawah Ijen tetap melengkapi keelokan dan eksotisme pemandangan pegunungan Ijen yang mempunyai ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut tersebut.
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
BANYUWANGI.
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
BANYUWANGI.
Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen
Foto dan Teks : Seno Soegondo