LIMBAH CANGKANG PEMBAWA BERKAH

Asprilla Dwi Adha

Kota Batam terkenal dengan hasil lautnya. Berbagai produk turunan dari laut banyak ditemui di berbagai penjuru kota. Salah satunya adalah cemilan dari Gonggong, sejenis kerang-kerangan yang dagingnya diolah menjadi panganan khas kota Batam.

Selain dagingnya yang dibuat makanan olahan, Gonggong juga meninggalkan cangkang yang ternyata bernilai ekonomis. Di tangan Suyanti Lelonowati (50), pemilik UMKM rumah keong di Batam, Kepulauan Riau, cangkang gonggong yang berbentuk gasing oval tersebut disulap menjadi barang kerajinan yang menghasilkan rupiah.

Selain menjadi sumber pendapatan keluarganya sejak tahun 2010, kerajinan cangkang Gonggong ini juga memberikan kontribusi mengurangi pencemaran lingkungan.

Suyanti menerima cangkang gonggong dari warga di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Perajin mencuci cangkang Gonggong di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Cangkang gonggong yang tak terpakai itu kemudian dia sulap menjadi bermacam-macam kerajinan tangan seperti bunga, boneka, mahkota, hiasan dinding dan berbagai cinderamata lainnya. Semua proses tersebut ia lakukan seorang diri, namun jika banyak pesanan ia dibantu beberapa rekannya.

“Ini ikon Kota Batam loh, sampahnya menggunung, bisa dibuat sesuatu dan bernilai tinggi”

ungkap Suyanti.

Perajin memotong cangkang gonggong sesuai bentuk yang diinginkan di Batam, Kepulauan Riau.

Suyanti menjemur cangkang gonggong usai dibersihkan di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Saat baru memulai usaha ini, ia mengalamai kesulitan mendapatkan alat untuk membuat cangkang Gonggong. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepri kemudian memberikan alat

untuk membantu pengembangan produknya tersebut. Produk kerajinan gonggong miliknya

kini semakin berkembang serta banyak orang mulai melirik dan mengetahuinya.

Suyanti memberikan warna pada cangkang gonggong di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Cangkang gonggong yang sudah diwarnai di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Pemasaran yang Suyanti lakukan berawal dari mulut ke mulut. Kemudian dia mengenalkan

produknya dengan katalog foto ke instansi setempat hingga dipasarkan melalui platfrom digital seperti Instagram, Facebook dan Whatapps.

Berkat ketekunannya itu, UMKM Rumah Keong yang terpilih menjadi salah satu UMKM di Kepulauan Riau yang lolos kurasi UMKM unggulan pada gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Suyanti melihat katalog produknya di platfrom digital di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Suyanti menyelesaikan pembuatan kerajinan cangkang gonggong di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Dengan adanya Gernas BBI ini, ia berharap para pelaku UMKM dapat lebih mudah menjual

produknya. Selain itu, program ini juga membantu pemasaran produk sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang.

Suyanti juga berharap kepada anak-anak muda yang memiliki talenta di bidang seni kerajinan untuk terus mengembangkan diri dan ikut mempromosikan produk lokal agar semakin mendunia.

Produk kerajinan cangkang gonggong di UMKM Rumah Keong, Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kanan) mengunjungi stand UMKM Rumah Keong saat Gernas BBI di Batam, Kepulauan Riau.

Foto dan Teks : Asprilla Dwi Adha

Editor : Prasetyo Utomo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi