MENGENANG DERITA SANG PENEBUS DOSA

Hari demi hari menjelang wafat sampai dengan bangkitnya Jesus Kristus dari kematian merupakan hari yang penuh penghayatan dan kesyahduan. Bagi umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hari-hari itu mereka manifestasikan dalam perayaan pekan suci atau Semana Santa yang dalam bahasa setempat disebut Hari Bae orang Nagi.<br />

<br />

Selama sepekan sejak 5 April 2009 segenap insan di kota kecil yang oleh beberapa orang disebut sebagai beranda Vatikan di timur nusantara itu larut mengenang penderitaan dan wafatnya Jesus Kristus di kayu salib, serta duka nestapa yang dirasakan perawan suci Bunda Maria. Keharuan terpancar dari segenap umat dan peziarah. Jubah-jubah putih nan bersih para confreria pun berkibar mengiringi kumandang doa, ratapan, serta syair lagu pujian di katedral, kapela, dan di jalanan.<br />

LARANTUKA.

LARANTUKA.

<br />

Puncak prosesi yang jatuh pada Jumat Agung 10 April 2009 dibuka dengan perarakan laut rosari sakral dari Kapela Tuan Meninu (bayi Jesus Kristus) di atas perahu para pemburu paus dari Lamalera. Disusul dengan perarakan patung Tuan Ma, Mater Dolorosa (Bunda Maria), dan peti jenazah Tuan Ana yang diyakini sebagian lambang peti jenazah Jesus Kristus. Prosesi perarakan perpaduan unsur budaya Portugis dan tradisi setempat itu kemudian mengantar ribuan umat menuju puncak dari rangkaian peribadatan agung Semana Santa, prosesi jalan salib.<br />

<br />

LARANTUKA.

LARANTUKA.

Seiring dengan padamnya satu per satu api lilin di penjuru kota seusai prosesi, perkabungan sirna berganti keceriaan merayakan bangkitnya Jesus Kristus dari kematian tepat di penghujung pekan suci, Minggu Alleluia, hari raya Paskah (12/4). Sang Corolla pun diarak keluar kapela, lonceng di Katedral Reinha Rosari berdentang menyambut, mengajak umat bangkit dari kedukaan. Saatnya untuk kembali bersuka cita, dan bersyukur karena Putra Allah telah bangkit dan menebus dosa semua umat.<br />

<br />

Foto & Teks : Ismar Patrizki (Pewarta Foto Antara)<br />

LARANTUKA.

LARANTUKA.

LARANTUKA.

LARANTUKA.

LARANTUKA.

LARANTUKA.

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi