Setelah sarapan, Widya dan teman-temannya segera bergegas. Pagi itu, cuaca yang bersahabat di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildrem, Medan, Sumatera Utara sangat mendukung mereka untuk beraktivitas.
Widya merupakan satu diantara ratusan pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ikut program rehabilitas sosial di rumah sakit tersebut. Semangat mereka pun bertambah usai mengikuti pameran kerajinan tangan pada acara Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU).
Di rumah sakit itu, Widya dan teman-temannya dilatih untuk kreatif dengan cara membuat kerajinan tangan. Menurut Kepala instalasi Rehabilitasi Psikososial Rumah Sakit Jiwa Dr Rita Hartuti, pasien ODGJ dijadwalkan membuat kerajinan tangan satu kali dalam sepekan, sedangkan sisanya dihabiskan untuk aktivitas lainnya.
Sejumlah pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mengikuti senam di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Sejumlah petugas mengarahkan pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) membuat kerajinan tangan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien yang dilatih untuk membuat kerajinan tangan ini diambil dari 15 sampai 30 hari masa opname. "Karena masa ini kronis, jadi perlu waktu untuk melatih pasien tersebut salah satu caranya dibuatkan berbagai kegiatan," ujar Rita
Biasanya, pasien mampu menyelesaikan satu karya dalam waktu satu hari. Mereka membuat bermacam-macam produk seperti sandal, bros, bando, kalung, cincin dan pot bunga. Kerajinan tangan pasien tersebut dijual dari harga Rp5 ribu sampai Rp25 ribu dan kebanyakan yang membeli pegawai rumah sakit. Terkadang hasil kerajinan ini diikutsertakan dalam pameran.
Hasil kerajinan yang dibuat para pasien ODGJ itu uangnya kemudian dipergunakan untuk membeli kebutuhan bahan dan sisanya untuk jajan pasien. Untuk bahannya sendiri, memanfaatkan barang bekas seperti kardus, karung dan sisanya benang, manik-manik, mutiara dibeli sebagai pelengkap.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) menyelesaikan pembuatan sandal bermotif di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mengaris bahan untuk membuat kerajinan tangan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Bagi petugas rumah sakit, melatih para pasien ODGJ membuat kerajinan tangan tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka selalu mengedepankan pendekatan personal serta menyiapkan mental yang tenang dengan penuh kesabaran. Petugas juga tidak memaksa pasien untuk membuat kerajinan sebab setiap pasien memiliki keinginan hati dan minat yang berbeda.
Pemberian keterampilan ini juga menjadi salah satu bentuk terapi aktivitas bagi pada pasien. Selain itu, nantinya diharapkan para pasien ODGJ akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru sebagai bekal mereka berwirausaha dan mandiri setelah selesai masa rehabilitasi.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) membuat kerajinan tangan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) memakai hasil kerajinannya yang dibuat di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) menunjukan hasil kerajinan tangan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) makan bersama usai membuat kerajinan tangan di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pengunjung memilih kerajinan tangan hasil pembuatan pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) beristirahat di Rumah Sakit Jiwa Prof Ildem, Medan, Sumatera Utara.
Foto dan teks : Yudi
Editor : Prasetyo Utomo