Selasa pagi itu, gerbang perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua dipenuhi lalu lalang para pelintas batas. Para pelintas tersebut adalah warga negara Papua Nugini. Mereka menyeberang ke Indonesia untuk mencari berbagai macam kebutuhan pokok sehari-hari. Hari Selasa, Kamis dan Sabtu oleh warga perbatasan dinobatkan menjadi hari pasar.
Ditengah hiruk pikuk itu sejumlah personil TNI AD lengkap dengan senjata laras panjang, rompi dan helm anti peluru mengawasi setiap gerak-gerik para pelintas batas.
Adalah para prajurit Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad yang mendapatkan mandat dari Markas Besar untuk melakukan penjagaan di wilayah tersebut. Mereka ditugaskan di wilayah Skouw sejak September 2015 lalu.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad berjaga di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Sejumlah warga negara Papua Nugini membawa barang belanjaannya seusai berbelanja pasar kawasan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
“Show your identity,” kata salah seorang prajurit bersenjata lengkap kepada para warga negara Papua Nugini di gerbang pos militer. Rombongan pelintas batas itu pun manggut-mangut seraya menunjukkan kartu identitas maupun surat keterangan kepada petugas. Hampir sebagian besar warga negara Papua Nugini yang melintas itu memang tidak pandai bahasa Indonesia maupun Inggris, namun mereka paham akan perintah yang diucapkan petugas.
Selain mengecek identitas, personil TNI juga melakukan pengecekan barang bawaan para pelintas. Hal tersebut guna meminimalisir sekaligus mencegah upaya peredaran barang-barang ilegal di perbatasan.
Sejumlah warga negara Papua Nugini membawa barang belanjaannya seusai berbelanja pasar kawasan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad berjaga di Posko militer Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad memeriksa warga negara Papua Nugini yang masuk ke wilayah Indonesia di Posko Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad mempersilahkan seorang warga negara Papua Nugini melintas di Posko militer Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad mempersilahkan seorang warga negara Papua Nugini melintas di Posko militer Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad berjaga-jaga saat warga negara Papua Nugini melintas di Posko militer Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad berjaga di depan Gerbang Perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang sedang dibangun di Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Seorang warga negara Papua Nugini membawa barang belanjaannya seusai berbelanja pasar kawasan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider Kostrad memeriksa warga negara Papua Nugini yang masuk ke wilayah Indonesia di Posko Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Teks dan Foto: Sigid Kurniawan