Di tengah hiruk pikuk Ramadhan, suasana di Masjid Besar Nurul Huda Proyonanggan Tengah menjadi begitu khusyuk dan penuh berkah. Di halaman masjid, ratusan piring nasi lengkap dengan lauk pauknya tersaji hangat, menarik pandangan siapa pun yang melintas. Namun, apa yang tersembunyi di balik deretan piring tersebut adalah kisah kebaikan dan kepedulian yang menggetarkan hati.
Program buka puasa gratis selama sebulan itu menjadi ikon kebaikan kaum ibu dengan ikhlas menyiapkan hidangan penuh selera bagi mereka yang beribadah puasa. Program yang dimulai pada tahun 1995 tersebut tumbuh kuat menjadi simbol solidaritas dan kasih sayang antar sesama umat muslim.
Sejak pagi hari, para ibu di sekitar masjid mulai sibuk bergotong-royong menyiapkan bahan makanan dengan deretan menu selalu berganti setiap hari. Sayur sop, lodeh, ayam goreng, ikan goreng, tempe tahu, teh hangat, hingga minuman kolak dan lain sebagainya yang membuat lidah selalu ingin menikmati.
Warga menggunakan kendaraan roda tiga mengantar makanan untuk program buka puasa gratis di Masjid Besar Nurul Huda di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Warga bergotong royong menyiapkan bahan makanan untuk menu berbuka gratis Masjid Besar Nurul Huda di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Menjelang sore, semua hidangan yang telah siap dibawa seorang warga menggunakan sepeda motor roda tiga menuju Masjid Besar Nurul Huda Proyonanggan Tengah.
Sekretaris Masjid Besar Nurul Huda, Rizal Fahmi, menceritakan perjalanan panjang program buka puasa gratis itu, awalnya hanya puluhan piring nasi yang tersaji. Berkat semangat dan dukungan donatur, kini jumlahnya mencapai sekitar 400 piring. Ini cermin kebesaran hati dan kepedulian sesama yang terus berkembang setiap tahun.
Tidak hanya kaum duafa yang menanti dengan sabar, para musafir yang melintas pun turut merasakan keberkahan program tersebut. Nasi dan lauk pauk tersaji di meja buka puasa tidak hanya memenuhi isi perut, tapi juga memberikan rasa syukur atas nikmat dan berkah berpuasa hingga petang hari.
Warga menyiapkan baskom berisi makanan untuk program buka puasa gratis Masjid Besar Nurul Huda di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Seorang pengurus masjid menuangkan minuman ke dalam gelas untuk menu berbuka gratis di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Salah satu musafir, Surya Ahmadin, mengungkapkan rasa leganya setelah menikmati hidangan buka puasa. Baginya, hidangan yang disantap bukan sekadar menikmati makanan, tapi menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian yang tak ternilai.
Momen yang merefleksikan kebaikan dan kehangatan itu senantiasa hadir serta membangkitkan kerinduan akan datangnya Ramadhan.
Di balik meja buka puasa, terdapat cerita penuh haru, keikhlasan, dan keridhaan yang mengalir dari hati kaum ibu, donatur, para jemaah dan musafir yang merasakan berkahnya. Semua menjadi pemandangan yang mengajarkan arti sejati dari berbagi dan peduli terhadap sesama, serta mengharapkan ridha pahala dari Allah SWT.
Warga menata piring makanan untuk program buka puasa gratis di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Pedagang bakso menata mangkok bakso yang dipesan oleh pengurus masjid untuk menu berbuka gratis di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang,Jawa Tengah.
Sejumlah warga menunaikan shalat Maghrib di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Seorang ulama memberikan tausiyah kepada warga sembari menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Sejumlah warga antre mengambil semangkok bakso usai menunaikan shalat Maghrib di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Warga menyantap makanan berbuka usai saat program buka puasa gratis di Masjid Besar Nurul Huda, Proyonanggan Tengah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto dan teks : Harviyan Perdana Putra
Editor : Saptono