LOVE WORKS

Fanny Octavianus

Alunan komposisi karya Chopin, Schubert, Mozart serta sejumlah lagu pop terdengar dari sebuah ruang di Balai Kartini suatu malam. Konser "Sharing the Strength of Love" itu diakhiri tepuk tangan berkepanjangan dari penontonnya yang diselimuti kagum tak berkesudahan. Mereka menjadi saksi kekuatan cinta.

Adalah perempuan usia 21 tahun yang menggelar konser itu. Ia penderita down syndrome. Kedua tangannya hanya memiliki dua jari dan kakinya tidak memiliki lutut.

Ia diketahui cacat sejak dalam kandungan. Namun sang ibu, Woo Kap Sun (50), bertekad merawat bayi itu. Diberinya si kecil nama Hee Ah Lee, "sukacita yang terus tumbuh".

JAKARTA.

JAKARTA.

Woo mengajari Hee piano pada usia 7 tahun untuk menguatkan jari-jari sang buah hati. Piano kemudian menjadi "dunia" bagi Hee.

Diawali tahun 1996 di Jepang dengan konser "The Dreaming Room", konsernya di Indonesia adalah gelaran H yang ke-25.

Dengan pianonya, Hee berbagi cinta, keberanian dan tekadnya yang telah ditanamkan Woo sedari kecil terutama untuk mereka yang hidup dalam keputus-asaan dan derita. Woo selalu mendampingi permainan Hee di belakang panggung dengan doa tak putus-putus.

Usai pertunjukan, ibu dan anak itu menuju ke kamar mereka dan berdoa bersama sebelum sang ibu mengecup lembut keempat jari putrinya.

Buah dari cinta dan harapan.

Teks dan Foto: Fanny Octavianus

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi