SANG PELINDUNG KUCING TERLANTAR

FB Anggoro

Rumah sederhana itu selayaknya disebut rumah kucing, terlihat kucing di mana-mana, hewan berbulu itu bebas berkeliaran di halaman hingga ke dalam rumah bermain bersama penghuninya.

Bahkan, salah satu toilet di rumah itu juga digunakan untuk kamar kucing yang butuh perawatan khusus. Rumah itu menjadi tempat perlindungan kucing terlantar yang diberi nama "Violetta's Rescue" atau disingkat VR.

Menurut pemilik VR, Violetta Hasan Noor, VR bukan LSM, bukan komunitas, tapi lebih ke gerakan pribadi secara individu untuk menyelamatkan kucing-kucing yang terlantar, setidaknya kini ada 149 kucing yang berhasil diselamatkannya.

Suasana di suaka kucing "Violetta's Rescue", Kota Pekanbaru, Riau.

Petugas VR memberi makan kucing-kucing yang diselamatkan di Kota Pekanbaru, Riau.

Awalnya sempat kewalahan untuk mengurusi puluhan kucing terlantar itu, namun dengan bantuan beberapa pihak akhirnya bisa menjadikan VR sebagai 'surga' bagi para kucing-kucing terlantar. Tindakan pertama adalah memastikan kucing-kucing itu tidak kelaparan, sehingga tempat itu selalu menyediakan makanan kering selama 24 jam dan makanan utama sebanyak dua kali sehari.

Dibutuhkan biaya sekitar Rp3,5 juta per pekan, atau Rp14 juta per bulan untuk makan kucing saja, dan itu di luar biaya klinik kesehatan hewan. Operasional VR 100 persen bergantung dari donasi masyarakat, khususnya untuk makanan dan klinik dokter hewan. Tapi biaya operasional untuk gaji pegawai yang mengurus kucing, untuk beli sabun, bayar tagihan listrik dan lain-lain ditanggung Violetta sendiri.

Sebelum ke penampungan, kucing yang diselamatkan dibawa ke klinik dokter hewan untuk divaksin, serta diberi obat cacing dan obat kutu. Dokter hewan setiap tiga bulan sekali rutin mengunjungi VR untuk memeriksa kesehatan kucing-kucing tersebut.

Violetta juga memanfaatkan toilet rumahnya untuk merawat kucing terlantar yang sakit di Kota Pekanbaru, Riau.

Violetta menemani kucing-kucing yang diselamatkannya di Kota Pekanbaru, Riau.

Setiap kucing VR yang dibiarkan berkeliaran memiliki tanda khusus berupa kalung dengan bandul lonceng dan plat warna merah. Di plat itu tertulis nama Violetta's Rescue dan nomor telepon.

Tidak terasa sudah 13 tahun Violetta menjalani pilihan hidupnya sebagai ibu pelindung kucing terlantar di Kota Pekanbaru, Riau. Kebanyakan kucing yang diselamatkan adalah korban tabrak lari dan korban penganiayaan manusia.

"Masih banyak yang tak faham bahwa membuang kucing itu sama saja membunuhnya secara perlahan," kata Violetta.

Sejumlah kucing yang sudah diselamatkan VR di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah kucing yang sudah tua berada di VR, Kota Pekanbaru, Riau.

Seekor kucing keluar dari pintu mini khusus di VR, Kota Pekanbaru, Riau.

Violetta bermain bersama kucing di rumahnya yang juga penampungan VR untuk kucing terlantar, di Kota Pekanbaru, Riau.

Petugas VR membersihkan rumah kucing tua di Kota Pekanbaru, Riau.

Petugas VR menunjukkan kalung tanda pengenal kucing di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah kucing menikmati makanan di VR, Kota Pekanbaru, Riau.

Violetta memeluk kucingnya yang menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan di Kota Pekanbaru, Riau.

Foto dan Teks: FB Anggoro

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi