Citarum sebagai "urat nadi" kehidupan hanyalah cerita sejarah pada masa kejayaan Tarumanegara. Peradaban, budaya, dan transportasi sungai sudah hampir terlupakan. Namun sarana transportasi menyusuri dan menyeberang sungai Citarum yang telah ada sejak berabad silam masih terekam dalam "Eretan" di perbatasan Bekasi-Karawang, di sisi Barat sungai Citarum adalah wilayah Cabangbungin, Bekasi sedang di seberang merupakan wilayah Batujaya, Karawang, Jawa Barat.<br />
<br />
Sarana penyeberangan berupa perahu "Eretan" yang melayani penyeberangan sungai Citarum dan beroperasi selama 24 jam ini merupakan sarana penyeberangan utama bagi masyarakat kedua perbatasan. Dari mulai pejalan kaki, sepeda, motor, mobi, bahkan truk yang sarat muatan pun menyeberang dengan prasarana transportasi tradisional ini. Pemandangan ini masih terlihat sampai sekarang yang merupakan bagian dari budaya sungai yang kian tersisih oleh kemajuan jaman.<br />
Tak bisa ditolak pembangunan banyak jembatan mempercepat budaya transportasi sungai ini makin terpinggirkan dan akhirnya punah.<br />
<br />
Nasib para petambang eretanpun kian tenggelam bersama karamnya budaya sungai yang pernah jaya seiring pula makin pekatnya polusi sungai Citarum dan sungai-sungai besar lainnya.<br />
<br />
<br />
teks & foto : Paramayuda