Perhelatan Asian Games 2018 melombakan 40 cabor dengan total 462 emas yang diperebutkan dari 67 disiplin. Salah satu lahan “basah” untuk mendulang emas adalah di cabang olahraga Akuatik. Sebanyak 55 emas diperebutkan di arena ini yang meliputi renang, polo air, loncat indah dan renang indah.
Renang adalah salah satu olahraga air yang paling dikenal, dan dilombakan dalam nomor individual serta beregu. Renang telah dipertandingkan sejak Asian Games pertama di New Delhi tahun 1951. Jepang dan Cina menjadi raja terkuat di cabang ini.
Perenang Cina dalam Asian Games tahun ini sangat mendominasi diberbagai nomor lomba. Salah satu yang paling fenomenal adalah pecahnya rekor dunia oleh perenang putri Liu Xian. Bersaing dengan kompatriotnya Fu Yuanhui dan perenang Jepang Natsumi Sakai, Liu menuntaskan lomba dengan waktu 26,98 detik dan berhak atas medali emas. Dengan torehan waktu itu, Liu berhasil mengalahkan rekor dunia sebelumnya 27,06 detik yang dicetak oleh seniornya Zhao Jing pada Kejuaraan Dunia Akuatik 2009 di Roma.
Pemain Polo Air Indonesia Ivy Nernie (kiri) mengumpan bola ke arah rekannya ketika melawan Thailand pada babak penyisihan Grup A Polo Air Putri Asian Games ke-18 tahun 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Suasana pertandingan sejumlah nomor final renang Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Anindya Bakrie, tak memasang target medali emas di Asian Games. Anindya cuma berharap cabang akuatik bisa menyumbangkan medali lagi. "Kita harus sadari memang di akuatik ini sudah 28 tahun paceklik medali di Asian Games. Target kita adalah ingin pecah telur karena sudah lama menunggu," katanya.
Foto : Tim Peliput Akuatik Asian Games 2018
Teks dan Editor : Prasetyo Utomo
Tim Polo Air Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum melawan Thailand pada babak penyisihan grup A Polo Air Putri Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Center GBK, Senayan, Jakarta.
Tim Polo Air Kazakhstan bertanding dengan tim Cina saat babak penyisihan Grup A Putri Asian Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Perenang Jepang Yasuhiro Koseki (kiri) melompat dari papan start saat bertanding pada babak penyisihan 100 meter Gaya Dada Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Perenang Cina Sun Yang memacu kecepatan saat bertanding pada babak final 400 meter Gaya Bebas Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Perenang Jepang Yuki Kobori memacu kecepatan saat bertanding pada babak penyisihan 100 meter Gaya Kupu-Kupu Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Perenang Cina Fu Yuanhui membasuh badannya sebelum bertanding di babak penyisihan 50 meter Gaya Punggung Putri Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Tato sejumlah atlet renang peserta Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Perenang Cina Xu Jiayu melihat papan pencatat waktu seusai babak penyisihan nomor Gaya Punggung Putra 100 meter Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Perenang Cina Sun Yang melambaikan tangan ke arah pendukung usai menang dalam babak final 800 meter Gaya Bebas Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre GBK, Senayan, Jakarta.
Pemain cadangan Polo Air Putri Kazahkstan ketika melawan Polo Air Putri Hong Kong dalam penyisihan Polo Air Putri Asian Games ke-18 tahun 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Petugas mengangkat bendera negara pemenang setelah insiden tiang bendera jatuh saat penyematan medali Perenang Cina Sun Yang kategori renang 200 meter Gaya Bebas Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Centre, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Fotografer memotret pemenang final nomor Gaya Ganti Perseorangan Putri 400M Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta.
