Beruk, atau Macaca nemestrina, yang dalam bahasa Inggris disebut Pigtail Monkey, merupakan salah satu jenis primata yang masih sering dijumpai di wilayah Sumatra Barat. Hewan sejenis kera yang dalam bahasa Minang disebut “Baruak” ini hidup liar di habitatnya di hutan yang tersebar di Sumatra Barat. Seringkali hewan ini menjadi hama pengganggu bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari pertanian. Akibatnya, konflik manusia dengan Beruk acap kali terjadi. Hewan-hewan itu pun menjadi korban.<br />
<br />
Namun, tidak demikian bagi sebagian warga Tanah Seribu Gonjong. Beruk yang awalnya hama meresahkan dilatih warga untuk membantu mereka memetik kelapa. Butuh setidaknya delapan bulan untuk melatih primata tersebut. Fakta mencatat, seekor Beruk terlatih dalam sehari mampu memanen hingga 1.000 buah kelapa. Sungguh sebuah keuntungan tersendiri bagi pemiliknya.<br />
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
<br />
Seperti yang dilakukan Pen, warga Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuh Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota. Kemampuannya melatih Beruk membawa rejeki tersendiri bagi dirinya. Saat sedang tidak bertani, Pen mencari tambahan uang dengan menawarkan keahlian Beruk peliharaannya kepada warga yang membutuhkan jasa memetik kelapa. <br />
<br />
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
Memang hasil yang diperoleh tidaklah besar, namun bagi Pen, uang dari menjajakan tenaga Beruk bukanlah yang utama. Baginya, yang terpenting adalah keharmonisan hidup antara manusia dan alam. Manusia dan hewan liar dapat hidup berdampingan, bekerjasama tanpa saling membunuh. Si pemanen kelapa ulung pun tetap terjaga kelestariannya.<br />
<br />
<br />
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
STORY PHOTO - MANUSIA + BERUK
Foto dan Teks: Ismar Patrizki