Melalui pengeras suara yang dipasang di sejumalah titik lantunan ayat suci Al Quran menggema di kawasan pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah. Sementara ratusan santri menyimak dengan bersila di dalam gedung yang terang benderang oleh nyala lampu tak terhitung banyaknya. Udara sejuk dari tiupan puluhan kipas angin memberikan kenyamanan para santri belajar meskipun dalam kondisi puasa Ramadhan.
Pondok pesantren tua yang didirikan pada tahun 1951 oleh KH Nur Hasan Al Ubaidah di tengah Kota Kediri Jawa Timur tersebut telah menjadi pondok pesantren modern dennen kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Indonesia. Seluruh peralatan elektronik seperti lampu, komputer, pendingin udara hingga lift menggunakan pasokan energi tenaga surya.
Sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik mampu mengurangi biaya pengelolaan pondok secara signifikan. Penggunaan panel surya (solar cell) seluas 41 meter x 40 meter menghasilkan daya sebesar 220.000 watt per hari untuk memenuhi kebutuhan empat ribu santri dan ke depan dapat dioptimalkan untuk memproduksi daya lebih dari 1 juta watt.
Petugas mengoperasikan komputer di kantor pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah.
Ustadz menyampaikan materi di hadapan sejumlah santri menggunakan alat bantu komputer.
"Alhamdulillah dengan bergotong-royong warga LDII, kami bisa mewujudkan pembangunan PLTS berskala besar di Ponpes ini," kata pimpinan Ponpes Walibarokah KH Soenarto.
PLTS senilai Rp10 miliar yang didatangkan dari Kanada itu dilengkapi 40 baterai penyimpanan energi listrik untuk malam hari berkapasitas 50 ribu watt.
Inovasi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) di pondok pesantren tersebut diproyeksikan menjadi wisata religi dan edukasi teknologi PLTS sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerapan EBT di kemudian hari.
Teknisi mengamati layar monitor pengolahan listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah.
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan latar belakang menara Asmaulhusna di pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah di Kota Kediri, Jawa Timur.
Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluas 41 meter x 40 meter terlihat dari atas di pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah.
Sejumlah santri berjalan di halaman Pondok Pesantren Wali Barokah yang selalu terang pada siang dan malam hari karena pancaran lampu bertenaga PLTS.
Sejumlah santri keluar dari lift menara Asmaulhusna di pondok pesantren Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah.
Foto dan Teks: Prasetia Fauzani
Editor: Fanny Octavianus