Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan, namun jika takdirnya dilahirkan dengan kekurangan manusia harus menjalani kenyataan pahit itu dalam kehidupan mereka. <br />
Namun keterbatasan fisik tidak akan bisa mengurung jiwa manusia yang bermental baja untuk berprestasi di bidang olahraga. Hal itu ditunjukan oleh 1700 atlet difabel yang berlaga pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV 2012 di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada awal Oktober lalu. <br />
Mereka adalah sosok yang tak mau berpangku tangan dan menyerah pada nasib. Ketika di lapangan mereka berusaha keras menembus batas keterbatasan. Setiap tetesan peluh dan rasa perih yang mendera mereka adalah sebuah bentuk kemenangan.<br />
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Bagi mereka, garis finish dan catatan waktu tercepat hanya akhir sebuah pertandingan, bukan sebuah hasil akhir kehidupan. Gaung Peparnas XIV memang kurang terasa, tapi sudah selayaknya diambil pembelajaran bahwa kekurangan bisa menjadi kelebihan dan kekuatan. <br />
<br />
Foto : Fachrozi Amri & FB Anggoro<br />
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Teks : FB Anggoro
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan
Kekurangan Adalah Kelebihan Mereka Tidak ada manusia yang ingin dilahirkan di dunia dalam kekurangan