OPERASI AMFIBI MENDARAT DAN MENANG

Kuwadi dan Budi Candra

Pagi itu keheningan pantai nan elok Banongan, Banyuwangi, terusik deru mesin perang dan suara ribuan personel Korps Marinir TNI AL yang dimuntahkan dari lambung KRI, melakukan pendaratan di pantai yang dikuasai musuh.

Di bawah desingan peluru dan bau misiu, prajurit marinir mengusung peralatan tempur menuju bibir pantai. Sebelum didaratkan, tim kecil Taifib dan Kopaska lebih dahulu menyusup ke pantai guna memuluskan jalannya operasi pendaratan.

Untuk menghancurkan posisi musuh, ribuan roket diluncurkan menggunakan MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM70. Sekali tembakkan sekitar 40 roket mampu menghancurkan wilayah seluas tiga hektar.

Rudal RM-70 melesat saat melakukan penembakan sasaran pada latihan tempur di Pantai Banongan, Situbondo, Jatim

Tank amfibi berusaha mencapai bibir pantai ketika pendaratan pasukan di Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Skenario perang dalam Latihan Armada Jaya XXXVII tersebut mengaplikasikan peperangan modern sesungguhnya, melibatkan sekitar 8.493 personel serta kesenjataan dari unsur laut, darat, dan udara.

Pergerakan pasukan diawali dengan adanya pendudukan wilayah kedaulatan RI, kemudian TNI AL atas perintah Panglima Tertinggi mengerahkan Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) menggelar operasi amfibi guna merebut kembali wilayah NKRI.

Latihan puncak sistem persenjataan TNI AL yang digelar berkala itu akan meningkatkan kemampuan perorangan maupun satuan sehingga dapat menjawab tantangan perubahan ke depan. ÓJalesu Bhumyamca Jayamahe", Di Laut dan Darat Kita Jaya.

Tim Intai Amfibi Korps Marinir melakukan terjun tempur untuk melakukan infiltrasi di Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Tim Intai Amfibi Korps Marinir melakukan penyusupan sebelum dilaksanakan pendaratan pasukan di Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Prajurit Korps Marinir keluar dari kendaraan amfibi sesampainya ditumpuan Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Dua kendaraan tempur amfibi bermanuver di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jatim.

Kendaraan tempur amfibi bermanuver di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jatim.

Penembak runduk (sniper) mengintai sasaran dari ketinggian di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur.

Dua prajurit Korps Marinir berada di depan kendaraan tempur amfibi di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jatim.

Kendaraan tempur amfibi bermanuver di Pusat Latihan Tempur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jatim.

Prajurit Korps Marinir sesampainya di bibir pantai pada pendaratan pasukan di Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Prajurit Korps Marinir TNI AL membawa meriam Hotwizer 105 mm saat pendaratan di pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur.

Tank amfibi keluar dari lambung KRI Teluk Banten pada pendaratan pasukan di Pantai Banongan, Banyuwangi, Jatim.

Foto dan Teks : Kuwadi dan Budi Candra

Editor : Saptono

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi