PEMANFAATAN GAS RAWA DI DESA RAJEK GROBOGAN

Yusuf Nugroho

Sudah satu tahun lebih sebanyak 24 keluarga yang kurang mampu di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tidak lagi bergantung dengan gas elpiji 3 kg untuk memasak. Warga memanfaatkan gas alam metana (CH4) yang oleh mereka dijuluki “gas rawa” yang berasal dari sumur bor yang mengeluarkan gas di salah satu pekarangan warga setempat.

Berawal sekitar tahun 1999 Abdul Aziz (50) warga Desa Rajek berkeinginan membuat sumur bor saat musim kemarau untuk mendapatkan air bersih di pekarangan belakang rumahnya, dengan pengeboran sedalam 30-40 meter Abdul Aziz tidak mendapatkan air bersih seperti yang dinginkannya melainkan semburan gas yang sangat kuat bercampur air yang keluar disertai suara yang keras. Karena dianggap membahayakan maka warga dan pengurus RT setempat menurut sumur bor. Selang beberapa bulan kemudian suara gas tersebut muncul kembali di sela-sela tanah dekat pembuatan sumur. Lalu Abdul Aziz berinisiatif mengambil korek api untuk mencoba menyalakan api dari semburan gas tersebut. Kemudian dirinya menyalurkan gas tersebut menggunakan pipa ke dapurnya untuk keperluan memasak sehari-hari.

Berawal dari kejadian tersebut Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 merespons dengan mengirim tim ahli geologi untuk melakukan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gas alam yang terpendam di bawah Desa Rajek melimpah dan secara ilmiah ahli geologi yang diterjunkan menyebutkan gas rawa tersebut adalah gas alam yang berada di kedalaman yang dangkal yang terbentuk dari fosil hewan dan tumbuhan di kedalaman sekitar 30-40 meter.

Warga melakukan pengecekan rutin "Separator" gas rawa di Desa Rajek, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.

Warga melakukan pengecekan rutin "Separator" gas rawa di Desa Rajek, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.

Pada pertengahan tahun 2017 dengan bantuan anggaran dari Gubernur Jawa Tenga, Ketua Ahli Geologi yang meneliti di Desa Rajek, Handoko Teguh Wibowo melakukan penelitian kembali dan praktik uji coba pemanfaatan gas alam dengan memasang instalasi pipa yang melibatkan 22 kepala keluarga kurang mampu yang rumahnya akan dialiri gas alam tersebut.

Hasil uji coba itu sangat menggembirakan karena aliran gas ke rumah warga tidak pernah berhenti. Gas alam tersebut kemudian dialirkan ke seluruh rumah warga karena potensi gas alamnya sangat mencukupi dan tidak berbahaya karena tekanannya yang relatif rendah sehingga bisa digunakan hingga puluhan tahun ke depan.

Proses pemanfaatan gas rawa di Desa Rajek juga cukup sederhana pertama gas diambil dari sumur bor yang mengandung gas kemudian gas yang masih bercampur air dipisahkan menggunakan separator atau mesin pemisah yang terdapat dua tabung yang berbeda yaitu tabung untuk menampung air dan tabung untuk menampung gas. Dari tabung berisi gas itulah kemudian baru disalurkan ke rumah-rumah warga yang hanya perlu membayar biaya Rp15.000 untuk biaya perawatan alat dan kas desa.

Warga menyalakan api dari gas rawa yang keluar dari sumur bor di Desa Rajek, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.

Warga memasak menggunakan gas rawa di Desa Rajek, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.

Warga berharap kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak terkait agar terus menyempurnakan pemanfaatan gas rawa di Desa Rajek agar bisa dimanfaatkan secara optimal, adil dan merata sehingga tercipta kesejahteraan di masyarakat.

Foto dan teks : Yusuf Nugroho

Editor : Andika Wahyu

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi