PELAYARAN DIPLOMASI KRI BIMA SUCI

M Agung Rajasa

Gema suara dari seluruh pengeras suara di geladak kapal terdengar nyaring memanggil seluruh prajurit TNI AL untuk melaksanakan peran layar, dalam sekejap prajurit dengan safety harnest nya sudah dalam posisi siaga di tiga tiang kapal Tringginas, Tanggon dan Tanggap.

Peluit ditiupkan sebagai tanda aba-aba mengisyaratkan sejumlah prajurit untuk memeriksa kelengkapan safety sebelum merayap di atas tangga tali yang ketinggiannya hampir 54 meter.

Dalam hitungan detik beberapa prajurit bergegas naik hingga berada di simpul-simpul tali layar yang kemudian di lepas dan dikembangkan untuk menambah kecepatan kapal. Dengan ketelitian dan kemampuan prajurit yang sudah terlatih dan jam terbang layar cukup panjang mereka dengan mudah mengembangkan layar dari tiga tiang KRI Bima suci.

Prajurit TNI AL menaiki tangga tali saat peran layar di KRI Bima Suci di perairan Laut China Selatan,

Lambang pembuat KRI Bima Suci di perairan Filipina,

Òkapal ini memiliki jumlah 26 layar dan pada tiap layarnya memiliki nama-nama tertentu guna memudahkan saat peran layar, kata Kadiv Layar KRI Bima Suci Letnan Satu Laut (P) Husni H Saputra.

KRI Bima Suci-945 merupakan kapal layar tiang tinggi sebagai kapal latih calon perwira TNI AL. Kapal ini memiliki panjang 111,20 meter lebar 13,65 meter dengan kecepatan 12 knot menggunakan mesin dan 15 knot saat menggunakan layar.

Selain itu, selama pelayaran yang menempuh jarak sepanjang 13.775 mil laut ini prajurit TNI AL juga merawat berbagai macam sudut-sudut kapal hingga ornamen kapal yang berkarat karena terpapar air laut.

Prajurit TNI AL melepas layar saat peran layar di Laut China Selatan,

Prajurit TNI AL menuruni tangga tali saat melepas tali layar KRI Bima Suci di perairan Indonesia,

ÒSelama perjalanan muhibah ini prajurit melakukan perawatan kapal setiap harinya, khususnya perawatan lantai kayu geladak, ornamen dan dinding kapal agar selalu bersih dan indah saat bersandar di Negara yang dikunjungiÓ, kata Bintara Utama KRI Bima Suci Sersan Kepala Bahari (P) Umar Sabat.

KRI Bima Suci yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Waluyo membawa kurang lebih 200 prajurit TNI AL dan Taruna AAL.

Pelayaran ini bertugas membawa misi diplomasi Maritime Fulctrum Brotherhood yang mana untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa negara Indonesia adalah sebagai poros maritim dunia yang memiliki karakter dan keanekaragaman seni budaya.

Prajurit TNI AL memasang lampu hias di tiang KRI Bima Suci, Phuket Deep Sea Port, Phuket,Thailand,

Foto udara bayangan dari tiang Trengginas, Tanggon dan Tanggap KRI Bima Suci di Phuket Deep Sea Port, Phuket,Thailand,

KRI Bima Suci yang dibuat oleh galangan kapal Freire, Vigo, Spanyol tahun 2017 ini telah mengunjungi negar-negara antara lain Spanyol, Italia, Mesir, Arab Saudi, Sri Lanka, China, Korea Selatan, Rusia, Jepang, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar dan Darwin Australia.

Peralatan navigasi di anjungan utama di KRI Bima Suci, Perairan Filipina,

Layar monitor menunjukan kepadatan lalu lintas kapal di perairan laut China Selatan,

Prajurit TNI AL mengemudi kapal saat melintasi perairan Filipina menuju Osaka, Jepang,

Anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) berjaga di geladak isyarat saat mengikuti simulasi peran Jaga perang di perairan Andaman, Thailand

Prajurit TNI AL mengoperasikan kapal di anjungan utama KRI Bima Suci saat tolak dari Jety Bravo Muara Naval Base, Brunei Darussalam,

Prajurit TNI AL foto bersama seusai mengikuti upacara peringatan HUT ke-74 TNI AL di haluan KRI Bima Suci, di Laut China Selatan, China, S

Foto udara KRI Bima Suci melintasi perairan Batam, Kepulauan Riau,

Siluet prajurit TNI AL mengikat sebelum menurunkan bendera di perairan Andaman, Myanmar,

Foto & Teks : M Agung Rajasa

Editor : Zarqoni Maksum

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi