KEMANDIRIAN WARGA CEGAH KARHUTLA

Hafidz Mubarak A

Suara lonceng kuning yang terpasang di leher sapi berbunyi saat Joni Iskandar menarik tali kendali ternaknya ke arah sisi barat lahan berumput di Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Joni Iskandar merupakan salah satu warga Desa Pagar Desa yang mendapatkan bantuan sapi bergulir dari PT Bumi Persada Permai melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Tak hanya program sapi bergulir yang diterima warga Pagar Desa, ada juga program bantuan kambing dan pertanian hortikultura yang disalurkan untuk meningkatkan perekonomian warga secara mendiri.

Di desa lain di Kabupaten Musi Banyuasin tepatnya di Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, 43 petani menerima bantuan modal kerja Rp1 juta per hektare lahan sawah sehingga tidak lagi tergantung akan tengkulak.Selain bantuan untuk petani, ibu-ibu di Desa Mandala Sari, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin menikmati program DMPA dari PT Sumber Hijau Permai berupa alat-alat pembuatan kripik singkong yang kini dapat memproduksi 350 bungkus kripik per bulannya.

Sementara di Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, terdapat kelompok Tani Genap Mufakat yang memproduksi pupuk kompos organik dari bahan baku kotoran sapi, daun kelapa sawit serta ampas dari pengolahan sawit menggunakan peralatan bantuan dari PT Wira Karya Sakti.

Sapi-sapi dari program sapi bergilir mencari makan di Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Lonceng dipasang pada leher sapi peliharan warga di Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Selain itu juga, ada sebuah kelompok tani yang menerima bantuan untuk budidaya tanaman Gambas atau oyong. Kelompok tani lainnya yang menanam cabai dan melon pun juga menerima manfaat dari program tersebut sehingga meningkatkan status perekonomian masyarakat melalui komoditas utama.

Program DMPA dari anak-anak usaha Asia PulpÊ&ÊPaperÊ(APP)ÊSinarmas ini bukan hanya sekedar meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan namun menjadikan masyarakat desa lebih mandiri dan peduli terhadap area kerjanya sehingga tidak lagi membakar lahan dan hutan.

Supriyanto bersiap memberi makan kambingnya.

Ibu-ibu mengiris singkong untuk dijadikan kripik di Desa Mandala Sari, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin.

Produksi kripik singkong ibu-ibu desa tersebut mencapai 350 bungkus perbulannya.

Pekerja menggiling daun kelapa sawit yang dijadikan bahan baku pupuk kompos di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Pupuk kompos ditimbang saat pengemasan sebelum didistribuskan di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Sumiadi (45) merawat tanaman gambas atau oyong yang ia budidayakan di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Lahan perkebunan cabai program DMPA di Desa Lubuk Mandarsyah, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Cabai-cabai yang ditanam kelompok tani penerima program DMPA mulai tumbuh.

Petani penerima bantuan melakukan perawatan tanaman padi.

Foto dan teks : Hafidz Mubarak A

Editor : Prasetyo Utomo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi