Harmoni antara keagungan langit dan kedamaian bumi adalah kata yang paling tepat menggambarkan situs Megalitik Punden Berundak Gunung Padang di kawasan Karya Mukti, Cempaka, Cianjur, Jawa Barat. Situs prasejarah ini pertama kali dilaporkan peneliti kepurbakalaan Belanda N.J. Krom pada tahun 1914, dan dilaporkan kembali oleh penduduk setempat pada 1979.<br />
Situs Megalitik Gunung Padang ini terdiri dari lima teras atau pelataran di atas bukit yang berketinggian 989m dpl. Punden berundak ini dibangun menghadap ke arah Utara Barat Laut atau mengarah ke Gunung Gede. <br />
Punden Berundak Gunung Padang dibangun dengan material batuan Andesit dan basalt dimana di setiap pelatarannya memiliki karakteristik yang berbeda. Batuan disusun sebagai landasan datar dan berdiri menyerupai pagar. antara pelataran dihubungkan dengan tangga dari susunan batuan. Bentuk bangunan punden berundak ini memiliki kecenderungan bahwa situs ini dipakai sebagai tempat pemujaan atau semacam upacara keagamaan.<br />
Penelitian terhadap situs Megalitik terbesar di Asia Tenggara ini menunjukkan umurnya diperkirakan sekitar 1500 tahun SM. Umur batuan penyusun situs ini semakin tua berbanding lurus dengan kedalaman batuan, hal ini menegaskan bahwa situs ini dibangun berkelanjutan oleh nenek moyang dari generasi ke generasi berikutnya.<br />
<br />
<br />
Teks dan Foto : Paramayuda