Pasca dinyatakannya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif terinfeksi COVID-19, saya berfikir untuk melakukan tes pemeriksaan virus baru itu, karena saya berada satu lokasi, berdekatan meliput kegiatan beliau di Bandara Kertajati, Jawa Barat, awal Maret 2020.
Setelah memeriksaan diri di RSPI Sulianti Saroso, hasilnya saya dinyatakan sebagai warga dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP), dengan suhu tubuh 37,6 derajat celcius.
Setelah berstatus ODP tentu pertanyaan apakah di tubuh saya ada virus tersebut selalu membayangi, maka langkah utama yang saya lakukan tentu mengisolasi diri atau ‘self isolation’ sesuai anjuran dari petugas medis.
Tampilan virus Corona atau COVID-19 (kiri) dan adegan orang dengan gejala COVID-19 di sebuah layar iklan layanan masyarakat di Jakarta.
Foto diri saya di tempat isolasi.
Tindakan ini merupakan bentuk mengantisipasi diri agar penyakit ini tidak menular ke orang-orang terdekat saya. Karena berdasarkan fakta di China dan sejumlah negara yang telah memberlakukannya, terjadi perlambatan penyebaran setelah pemberlakuan pembatasan interaksi, dengan perbandingannya adalah saat sebelum atau tidak ada pembatasan yang efektif.
Menjalani isolasi tentu hal yang membosankan, tapi setidaknya saya sudah melakukan apa yang akhirnya dianjurkan pemerintah dan tentu hal itu juga salah satu bentuk menjaga orang-orang yang kita sayangi.
Bagi ODP apalagi dengan gejala, mengisolasi diri merupakan langkah bijak untuk dilakukan, bukan untuk anda sendiri tapi utamanya untuk orang lain dengan imunitas lemah.
Masker yang saya gunakan dari hari Minggu dini hari hingga hari Kamis di Jakarta.
Foto kolase kegiatan saya selama menjalani isolasi diri di Jakarta.
Suasana tempat tidur yang saya gunakan untuk isolasi diri di Jakarta.
Suasana pintu rung tempat saya mengisolasi diri di Jakarta.
Foto kolase para penghuni apartemen saat pemberlakuan "Social Distancing" oleh pemerintah di Jakarta.
Suasana taman bermain anak yang kosong saat pemberlakukan "Social Distancing" oleh pemerintah di salah satu apartemen di Jakarta.
Foto & Teks : Muhammad Adimaja
Editor : Fanny Octavianus