MEMBERANTAS WABAH DEMAM BERDARAH DI SIKKA

Kornelis Kaha

Tahun ini sudah keempat kalinya Kabupaten Sikka berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah demam berdarah dengue (DBD). Sebelumnya wabah itu terjadi pada tahun 2010, 2013 dan 2016. Wabah tersebut sudah terjadi berulang-ulang.

Dibandingkan wabah sebelumnya, kejadian tahun ini justru dianggap paling buruk, sebanyak 14 nyawa melayang gara-gara nyamuk. Ada tiga rumah sakit di Kota Maumere menjadi tempat rujukan pasien yang positif mengidap DBD. Selain itu terdapat 25 puskesmas yang juga merawat pasien yang masih dalam dugaan DBD.

Kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut dari hari ke hari terus bertambah. Pasien nyaris berjejal memenuhi rumah sakit dan puskesmas. Hiruk pikuk keluarga pasien juga tidak bisa dihindari.

Tumpukan sampah di perkampungan Nelayan Wuring Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT.

Warga melintas di pinggir selokan yang tergenang air di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

"Ini kasus DBD terburuk sepanjang sejarah KLB DBD di Kabupaten Sikka. Sudah 14 orang meninggal dan kasus DBD terus bertambah dari hari ke hari, dan saat ini sudah mencapai 1.396 kasus," kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Ia mengatakan bahwa penyebab utama dari meningkatkan kasus DBD di kabupaten itu adalah masalah sampah dan buruknya drainase sehingga menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes aegypti. Dia juga menambahkan bahwa dirinya tak ingin menyalahkan siapa, tetapi kejadian itu menjadi pembelajaran bagi pemerintah setempat dan juga bagi masyarakat di kabupaten itu.

Guna mencegah bertambahnya korban, warga setempat mulai menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta pemberantasan sarang nyamuk. Seusai instruksi bupati setempat, ratusan warga masyarakat di kota Maumere, ibu Kota Kabupaten Sikka bergotong royong membersihkan selokan dari sampah dan genangan air serta melakukan pengasapan (fogging).

Anggota Polres Sikka membersihkan sampah di perkampungan Nelayan Wuring Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, NTT.

Petugas melakukan pengasapan atau fogging di sekitar rumah warga di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Pemkab setempat berencana menggunakan seluruh anggaran di tahun 2020 untuk memperbaiki drainase serta pengadaan mobil-mobil sampah untuk membersihkan seluruh wilayah kabupaten itu dari sampah-sampah yang berserakan di jalanan.

Sejumlah warga menunggui anak-anak mereka yang menderita DBD di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Seorang anak yang terjangkit DBD terbaring dalam ruang perawatan RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Perawat memeriksa suhu tubuh seorang pasien DBD di RS Santo Gabriell Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT.

Anggota medis dari TNI-AD turut ambil bagian merawat penderita DBD di puskesmas rawat inap Nita di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT.

Seorang ibu mengompres anaknya yang menderita DBD di RSUD Tc Hillers di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Foto dan teks : Kornelis Kaha

Editor : Andika Wahyu

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi