PANEN NILAM DI ACEH BESAR
Petani memotong nilam (Pogostemon Cablin Benth) binaan Universitas Syiah Kuala saat panen di Desa Geunteut, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Aceh, Minggu (3/10/2021). Para petani nilam di kawasan itu mengolah nilam menjadi minyak atsiri yang kemudian dipasok untuk pembuatan parfum, aroma terapi dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) ke pusat riset khusus minyak atsiri atau Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala dengan harga jual berkisar antara Rp 630 ribu sampai Rp 650 ribu per liter. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.