DUA TAHUN

  • 28 Mei 2008 19:01 WIB
DUA TAHUN
aliran hitam THE LOST OF PORONG [dua tahun bencana lumpur lapindo] Bendera Merah Putih berkibar di samping kubah sebuah masjid yang telah terbenam lumpur panas Lapindo Brantas di Desa Jatirejo, Sidoarjo, Jawa Timur. Desa makmur nan damai yang dihuni ribuan orang kini hilang terkubur oleh jutaan meter kubik lumpur panas. Rembulan tenggelam berganti terbit Matahari. Banjir lumpur panas terus mengalir deras meluas meneggelamkan satu-persatu desa-desa di tiga kecamatan. Peluhan ribu bangunan yang terdiri dari rumah, pabrik, masjid, kantor desa, pasar tradisional, jalan tol dan sawah serta harta benda dalam tempo waktu dua tahun menjadi maha kolam lumpur panas Lapindo Brantas. Martabat dan harkat manusia dan sosial budaya ikut hancur berantakan. Sejauh mata memandang ke kolam lumpur terlihat bayang-bayang rakyat Porong menggeliat sedang meratap menangis, putus asa, gila karena mendadak menjadi miskin. Tepatnya dua tahun silam, 29 Mei 2006 muncul semburan lumpur panas dan gas liar tidak jauh dari lokasi pengeboran Migas Banjar Panji 1 Lapindo Brantas Inc di Desa Reno Kenongo Kalangan geologi memprediksi semburan Lumpur Lapindo Brantas Inc akan berhenti sendiri dalam rentang waktu 30 tahun. Jika perkiraan para ahli itu benar maka kelak jutaan dan bahkan miliaran meter kubik lumpur Lapindo Brantas mengalir liar tanpa arah dan menerpa apa dan siapa saja. Tanah ambles. Semburan lumpur dan gas liar muncul dimana-mana. Tragedi kemanusian dan kehancuran lingkungan hidup pastilah terjadi sepanjang kurun waktu 30 tahun ke depan jika tidak ada upaya menutup semburan lumpur panas dan gas liar. Porong yang makmur telah hilang ditelan lumpur panas dalam waktu singkat, rakyatnya terus menangis dengan mata memerah sementara air matanya sudah habis dan kering. FOTO-FOTO:HADIYANTO/ERIK IRENG NASKAH:HADIYANTO
Foto Terkait
Tags:
Informasi Foto
Ukuran Foto
1383x2048
Ukuran Berkas
346.06 KB
Disiarkan
28/05/2008 19:01 WIB
Fotografer
Eric Ireng
Editor