CUCI PIRINGAN HITAM
Sejumlah relawan mencuci koleksi piringan hitam di Pusat Arsip Rekaman Suara dan Industri Rekaman Musik pertama Indonesia, Lokananta, Solo, Jateng, Sabtu (5/10). Sebanyak 20.000 koleksi piringan hitam Lokananta yang tidak memiliki sampul, di data kembali dalam gerakan "G-2000 aksi pelestarian karya seni anak bangsa" dengan gerakan sumbangan Rp 2.000,- untuk biaya pembuatan satu sampul piringan hitam agar koleksi catatan sejarah industri musik Indonesia tersebut lebih terjaga keawetannya dan tidak mudah rusak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Koz/mes/13.