PAMFLET GERILYA
Kurator Museum Bronbeek Hans van Akker memperlihatkan pamflet dari Barisan Gerilyawan Indonesia yang ditulis dalam bahasa Belanda dalam diskusi yang diperoleh dari seorang serdadu Belanda anggota divisi 7 Desember di Teater Tong Tong, Den Haag, Jumat (29/5). Pamflet tersebut adalah bagian dari pameran kerjasama Museum Bronbeek dan Antara Foto (Oorlog! Van Indie tot Indonesia 1945-1950) yang mendapat kritikan para veteran Belanda karena menggunakan kata perang (Oorlog) sementara bagi mereka istilah Aksi Polisional lebih tepat. ANTARA FOTO/Oscar Motuloh/Asf/pd/15.