MENYAMBANGI PULAU PEUCANG DI UJUNG KULON

Pemandangan air laut yang jernih serta hamparan pasir pantai yang putih terlihat di depan mata, membuat siapa saja yang berkunjung ke kawasan pulau Peucang dipastikan tak akan sabar untuk segera dapat menceburkan diri ke dalam air lautnya.

Itulah kesan pertama ketika tiba di pulau yang terletak di ujung pulau Jawa bagian barat, yang dikenal dengan nama pulau Peucang. Pulau dengan luas wilayah 3 hektar tersebut merupakan pulau di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang, Banten atau tepatnya sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.

Karena dalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Peucang juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum.

Wisatawan berjalan di atas dermaga di Pulau Peucang, Pandeglang, Banten.

Wisatawan melintas di samping papan nama Pulau Peucang, Pandeglang, Banten.

Peucang sendiri diambil dari nama sejenis siput yang sering ditemukan di pantainya. Penduduk setempat biasa menyebutnya ‘mata peucang’. Peucang juga berarti istilah dalam Bahasa Sunda untuk menyebut kancil.

Pulau tersebut banyak menarik wisatawan baik lokal maupun manca negara karena berbagai macam daya tarik ditawarkan, mulai dari berbagai satwa liar seperti Rusa, Merak, Babi Hutan hingga Banteng.

Untuk mencapai pulau, wisatawan bisa menyewa perahu dari daerah Sumur, Pandeglang, Banten. Perjalanan menyeberangi laut lepas menuju pulau dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam 30 menit. Bagi wisatawan yang ingin bermalam bisa memanfaatkan bangunan barak yang disediakan pengelola.

Wisatawan mancanegara menikmati suasana di Pulau Peucang, Pandeglang, Banten.

Wisatawan berswafoto di atas perahu saat akan menuju Pulau Peucang, Pandeglang, Banten.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati kawasan yang masih dihuni satwa liar, hutan alam dan keelokan pantainya, Taman Nasional Ujung Kulon barangkali bisa menjadi alternatif tujuan yang sulit untuk dilewatkan.