MENJAGA KEDAULATAN DI LAUT NATUNA UTARA

M Risyal Hidayat

Berdasarkan United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS), Perairan Laut Natuna bagian utara merupakan perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Kawasan tersebut mempunyai potensi sumber daya laut dan keaneragaman yang melimpah . Hal itu memicu kapal asing memasuki wilayah kedaulatan RI. Kapal asing itu berbondong-bondong menggunakan pukat untuk mengeruk kekayaan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti ikan cakalang, tuna dan tongkol. Bahkan nelayan asing itu dikawal sejumlah kapal ÔCoast Guard' saat melakukan aktivitas ilegal di ZEE Indonesia.

Tak tinggal diam, Tentara Nasional Indonesia (TNI) merespon hal tersebut dengan menerjunkan delapanÊKapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengamankan Perairan Natuna, Kepuluan Riau, sekaligus menghalau kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah Indonesia.

Jenis KRI yang diturunkan sendiri adalah jenis Corvett dan Frigate, yakni KRI Tjiptadi 381, KRI Teuku Umar 385, KRI John Lie 358, KRI Sutendi Senoputra 378, KRI Usman-Harun 359, kapal KRI Ahmad Yani 351, KRI Karel Satsuit Tubun 356 hingga KRI Tarakan 905 sebagai kapal jenis tanker. Kedelapan kapal tersebut silih berganti untuk berpatroli melakukan pengamanan wilayah perairan Laut Natuna Utara. Selain itu, TNI menerjunkan pesawat intai maritim yakni pesawat Boeing 737 'Camar Emas' dari Skadron Udara 5 yang mampu mendeteksi sasaran di permukaan dan udara sejauh 256 mil laut (Nm) serta empat pesawat jet tempur jenis F-16 juga diterjunkan dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin untuk patroli udara.

Prajurit TNI usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau.

KRI Sutedi Senoputra-378 (kiri) dan KRI Teuku Umar-385 (kanan) berlayar meninggalkan Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau.

Rute pelayaran yang dipersiapkan prajurit TNI AL pengawak KRI Usman Harun-359.

Sejumlah prajurit TNI AL pengawak KRI Usman Harun-359 menarik tali tros sebelum berlayar melakukan patroli.

Seorang prajurit TNI AL pengawak KRI Usman Harun-359 melakukan video panggilan sebelum melakukan patroli laut.

Dua Prajurit TNI AL menaikkan bendera Merah Putih di geladak KRI Usman Harun-539.

Perwira jaga KRI Usman Harun-359 mengamati radar navigasi saat melaksanakan patroli di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna.

Seorang perwira KRI Usman Harun-359 meneropong keberadaan kapal nelayan asing yang berada di Laut Natuna Utara.

Kapal Coast Guard China membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna.

Sebuah Pesawat Tempur F16 C milik skadron udara 16 wing udara 7 Lanud Roesmin Nurjadin - Pekanbaru melintas di udara saat melakukan patroli rutin.

Foto dan Teks : M Risyal Hidayat

Editor : Prasetyo Utomo

Licence

Choose the license that suits your needs
$ 200
Photo Story Regular
Editorial and Online, 1 domain
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing