MERAWAT MIMPI DI TENGAH PANDEMI

Aditya Pradana Putra

2 Maret 2020 atau saat pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif COVID-19 pertama menjadi awal perubahan kehidupan masyarakat Indonesia. Angka kasus yang terus meningkat menyebabkan hal-hal baru pun terjadi di masyarakat. Interaksi sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dan sektor olah raga tak terkecuali juga merasakan dampaknya.

Deretan ajang olah raga baik nasional maupun internasional mengalami penundaan hingga pembatalan akibat adanya kekhawatiran adanya penularan virus corona itu. Pekan Olah Raga Nasional (PON) X Papua hingga ajang multicabang terakbar sejagad Olimpiade yang rencananya digelar di Tokyo menjadi dua dari sekian banyak perhelatan yang akhirnya ditunda hingga 2021 mendatang.

Sebelumnya, sejumlah federasi olah raga di negeri ini telah memiliki rencana matang sepanjang 2020 dalam mempersiapkan atlet-atlet mereka agar dapat tampil maksimal dalam ajang-ajang yang akan diikuti. Bahkan, sebagian di antaranya sejak awal tahun telah menjalankan rencana persiapan tersebut dalam program Pelatihan Nasional (Pelatnas) Olimpiade. Adanya pandemi COVID-19 ini mengacaukan semua itu.

Atlet wushu Nadya Permata berlatih secara mandiri di kawasan apartemen tempat tinggalnya di Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (7/6/2020).

Atlet taekwondo Defia Rosmaniar berlatih secara mandiri di rumahnya di Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020).

Namun, menyerah bukan jawaban atas kondisi tersebut. Adaptasi dengan keadaan yang berubah selama pandemi ini ditempuh oleh tim pelatih sejumlah cabang olah raga.

Program latihan dikemas berbeda menyesuaikan kondisi yang tidak ideal saat ini, salah satunya latihan bersama dengan menggunakan layanan konferensi video di rumah masing-masing atlet. Dipimpin pelatih kepala Shin Tae-yong yang berada di Korea Selatan, Tim Nasional U-19 sepak bola melakukan program tersebut selama pemusatan latihan dalam menghadapi Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Dari rumahnya yang berada di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, striker Timnas u-19 yang juga pemain tim yunior klub Persija Jakarta, Sutan Zico melakukan latihan jarak jauh tersebut.

Berlatih secara mandiri di rumah juga menjadi pilihan bagi sejumlah atlet dalam menjaga performa mereka. Petinju kelas 75 kilogram, Michael Muskita menjalaninya sendiri di perumahan tempat dia tinggal di Desa Sumur Batu, Babakan madang, Kabupaten Bogor. Taman yang kondisinya kurang terawat menjadi sasana darurat bagi Michael agar siap menghadapi Kejuaraan Duia Tinju di Prancis sekaligus sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Pesepak bola Sutan Zico berlatih usai mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 secara virtual di kediamannya di Desa Tlajung Udik, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020).

Pebasket klub Amartha Hangtuah Firman Yohanes berlatih di mes milik klubnya di Kemang, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Seperti Michael si Nyong Ambon, berlatih mandiri juga dilakukan oleh pewushu Nadya Permata. Peraih dua perak dalam nomor taolu Kejuaran Dunia Wushu Junior 2018 itu melakukannya di lingkungan apartemen tempat dia tinggal di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lolos dalam PON X Papua menjadi ambisi Nadya setelah beralih dari kelas yunior ke senior.

Meski nomor andalannya tidak dipertandingkan dalam Olimpiade Tokyo mendatang, taekwondoin Defia Rosmaniar juga pantang surut berlatih saat masa pandemi ini. Demi menjaga kondisi badannya, atlet asal Bogor itu terus berlatih mandiri di rumah yang baru dia beli usai sukses besar dalam Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tampil maksimal dalam PON X Papua, Islamic Solidarity Games, dan Sea Games pada 2021 mendatang merupakan motivasi bagi Defia untuk tetap optimal berlatih, meski dengan kondisi seadanya.

Di sebuah desa di selatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Lena dan Leni, saudara kembar andalan tim sepak takraw Indonesia menjalani latihan secara mandiri. Kawasan persawahan dan gelanggang olah raga sederhana menjadi kawah candradimuka bagi peraih medali perak Sea Games 2019 dalam menempa diri demi memperbaiki peringkat dalam pesta olah raga serupa setahun mendatang di Vietnam.

Petinju Michael Muskita berlatih mandiri di taman dekat tempat tinggalnya di Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/6/2020).

Pesepak takraw Lena (kiri) dan Leni berlatih secara mandiri di kawasan persawahan di Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (15/6/2020).

Sementara itu, adanya pandemi COVID-19 juga menjadi duka tersendiri bagi pelaku olah raga basket, tidak terkecuali klub Amartha Hangtuah yang sedang berjuang memperbaiki peringkat dalam Indonesia Basket League (IBL) 2020. Tak hanya kompetisi yang terhenti, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya membuat sejumlah pebasket Amartha Hangtuah yang berasal dari luar Jabodetabek menjalani isolasi mandiri di mes yang disediakan klub di Kemang, Jakarta. Meski begitu, latihan dengan fasilitas terbatas di mes tetap dilakukan secara intensif oleh mereka di bawah pengawasan tim pelatih agar target lolos babak Ôfinal fourÕ (empat besar) IBL 2020 dapat diraih.

Kondisi lebih beruntung terjadi pada cabang menembak. Karena minim kontak dengan pihak luar tim, Pelatnas kedua cabang menembak tetap berlangsung di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Meski sudah memastikan satu tiket Olimpiade melalui petembak Vidya Rafika, latihan dengan protokol kesehatan lebih ketat terus digenjot agar target menambah wakil dalam Olimpiade dapat tercapai.

Seperti cabang menembak, Pelatnas dayung juga tetap berjalan selama masa pandemi ini di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Jauh dari kawasan permukiman dan pusat kota serta minim interaksi dengan masyarakat umum, menjadi alasan Pelatnas cabang ini tetap berjalan agar dapat memenuhi target mengirimkan wakil dalam Olimpiade Tokyo.

Atlet dayung nomor canoe Yuda Firmansyah berlatih dalam Pelatnas Dayung di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020).

Petembak Vidya Rafika Rahmatan berlatih dalam Pelatnas cabang menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Meski demikian, kewaspadaan tetap dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat seperti larangan bepergian, termasuk pulang ke kampung halaman setiap atlet. Suasana haru sempat terjadi pada beberapa atlet yang belum bisa pulang bertemu keluarga mereka saat Idul Fitri pada Mei 2020 lalu. Namun, rasa rindu tersebut harus para atlet tahan demi upaya mereka dalam memelihara mimpi di tengah pandemi ini.